Batasi Kekuasaan Raja, Amandemen Konstitusi
Senin, 07 Maret 2011 – 23:26 WIB
Revolusi di dunia Arab, yang ditandai oleh maraknya unjuk rasa anti pemerintah di sejumlah negara di Afrika Utara hingga Teluk, terus bergelora. Jordania merupakan salah satu negara yang diguncang unjuk rasa anti pemerintah.
Laporan TATANG MAHARDIKA, Amman
Baca Juga:
JANTUNG Kota Amman, ibu kota Jordania, kembali diwarnai aksi demonstrasi kemarin (6/3). Aksi massa yang berlangsung di 4th Circle al-Zahra Street itu dilakukan para anggota Partai Front Aksi Islam, sayap politik Ikhwanul Muslimin Jordania. Mereka gencar meneriakkan tuntutan amandemen konstitusi dan reformasi pemerintahan.
Aksi jalanan yang bermula pada 26 Januari lalu itu telah memaksa Raja Abdullah II melengserkan Perdana Menteri (PM) Samir Rifai dan membubarkan kabinet pada 1 Februari silam. Abdullah lalu menunjuk Marouf Al Bakhit, eks jenderal dan kepala badan telik sandi, untuk mengisi pos PM di negeri berpenduduk 6,4 juta jiwa itu.
Revolusi di dunia Arab, yang ditandai oleh maraknya unjuk rasa anti pemerintah di sejumlah negara di Afrika Utara hingga Teluk, terus bergelora.
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan