Batasi Kekuasaan Raja, Amandemen Konstitusi
Senin, 07 Maret 2011 – 23:26 WIB
Anda menilai Al Bakhit tidak demokratis dan tidak kapabel. Lantas, siapa yang layak menggantikan?
Secara pribadi, saya tidak punya masalah dengan Al Bakhit. Saya hanya mempersoalkan pembentukan pemerintahannya yang tidak demokratis. Soal siapa yang menggantikan, terserah. Yang penting, dia dipilih rakyat dan bisa membentuk pemerintahan yang menghormati demokrasi.
Kalau PM dipilih rakyat, itu berarti kewenangan raja dieliminasi seperti yang selama ini Anda kampanyekan. Apakah kekuasaan raja memang harus dibatasi?
Jelas. Kekuasaannya terlalu absolut. Selain menunjuk perdana menteri, raja berhak membubarkan pemerintahan dan mengesahkan undang-undang. Kami harus mengamandemen konstitusi agar kehidupan negara bisa demokratis.
Apa aksi jalanan yang terjadi selama ini di Jordania akan terus membesar seperti di Tunisia, Mesir, atau Libya?
Revolusi di dunia Arab, yang ditandai oleh maraknya unjuk rasa anti pemerintah di sejumlah negara di Afrika Utara hingga Teluk, terus bergelora.
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan