Baterai Lithium Tanpa Ember
Justru saya menilai Kristian sebagai pengusaha yang tidak gegabah. Orang begini, biasanya, keberlangsungan usahanya lebih panjang. Dan perusahaannya akan lebih kukuh.
Hari itu pembicaraan saya dengan Kristian kurang fokus. Terlalu banyak mahasiswa yang juga ingin mengerubung. Dengan pertanyaan masing-masing. Kami berjanji akan meneruskan pembicaraan di lain waktu.
Saat masuk mobil saya langsung mengeluarkan kartu namanya dari saku. Menyalin nomor ponselnya ke ponsel saya.
Lalu mengiriminya WA. Agar dia juga mencatat nomor saya.
Sejak itu saya sering bertanya lewat WA. Lain waktu saya coba kirim WA jam 04.30. Sebelum saya berangkat olahraga.
Gak segera dibalas juga gak apa-apa. Eh, WA itu langsung bersambut.
Lain waktu lagi saya kirimi dia WA dalam huruf mandarin. Langsung dia jawab begini: saya ini produk jadul pak. Gak bisa baca dan gak tahu artinya.
Kristian memang sudah menyatu dengan masyarakat Surabaya. Sekolahnya pun selalu di sekolah negeri. Sejak SD. Dan SMA-nya di SMAN 7 Surabaya. Dan kuliahnya di ITS pula.