Baterai Lithium Tanpa Ember
Mengapa pabriknya di Jogja? Ternyata dua orang pemodalnya dari Jogja. Yuniornya saat kuliah di ITS. Dan Kristian mengendalikannya dari Jakarta.
Awalnya Kristian adalah pegawai di perusahaan Taiwan yang bergerak di bisnis panel dan kabel tray. Perusahaan itu ingin mengembangkan usaha.
Kristian diminta mengajukan usulan. Dia usulkan untuk memproduksi lampu LED. Disetujui. Berkembang pesat.
Delapan tahun di perusahaan itu, Kristian keluar. Gabung ke perusahaan yang ingin mengembangkan baterai lithium.
Tapi Kristian tidak lama di sini. Perusahaan maunya hanya dagang. Tidak serius memikirkan perlunya memproduksi sendiri. Inilah yang membuat Kristian terdorong untuk mencari partner. Untuk bikin pabrik sendiri.
Kristian telah mulai melangkah. Nyata. Sekecil apa pun. Tidak sekedar bicara. Bahkan tidak pernah bicara. Langsung jadi.
Dia bukan tipe tong kosong yang ember bunyinya.(***)
Enam tahun lalu saya mencari-cari siapa pengusaha yang mau mendirikan pabrik baterai lithium. Agar Indonesia tidak impor lagi dari Tiongkok.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi