Baterai Tesla Mengubah Tatanan Energi Australia
Baterai lithium-ion terbesar di dunia - dibangun oleh perusahaan milyader teknologi Elon Musk, Tesla tahun lalu - telah bertahan melewati musim panas pertamanya di pertengahan utara Australia Selatan.
Menurut laporan baru oleh Australian Energy Market Operator (AEMO), itu mengungguli generator batubara dan gas pada beberapa hitungan utama.
Berikut adalah cara kerjanya dan potensi dampaknya terhadap masa depan energi di Australia.
Hentikan pemadaman listrik
Pada September 2016, Australia Selatan terperosok ke dalam kegelapan ketika badai merobek jalur transmisi listrik.
Kesalahan dalam sistem transmisi mendorong beberapa pembangkit listrik tenaga angin tiba-tiba mati.
Dengan hilangnya energi yang tiba-tiba itu, Australia Selatan mendadak menarik lebih banyak tenaga yang melintasi interkonektor ke Victoria yang kelebihan muatan, dan dimatikan.
Photo: Menara transmisi yang tumbang karena angin kencang mengakibatkan kekurangan pasokan energi di negara bagian, di dekat Melrose, Australia Selatan, 29 September, 2016. (ABC News: Tom Fedorowytsch)
Baterai dengan keluaran 100 Megawatt dari Tesla mungkin tampak kecil dibandingkan dengan permintaan puncak energi Australia Selatan yang sekitar 3000 MW, tetapi kemampuannya untuk menyuntikkan listrik dalam sekejap merupakan faktor besar dalam keberhasilannya.
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025