Batik jadi Incaran Kolektor Dunia di Ajang Expo Dubai
jpnn.com, JAKARTA - Sebagai salah satu produk warisan budaya Indonesia, batik terus menunjukkan eksistensinya melalui gelaran Expo di Dubai.
Beragam motif batik telah menjadi incaran kolektor dunia yang berkunjung di Paviliun Indonesia, di antaranya Amerika, Australia, hingga Prancis.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengatakan berbagai produk batik yang dipajang sebagai suvenir di area Rolling Exhibition berasal dari produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) siap ekspor.
Selain itu, produk batik yang dipamerkan tidak hanya berbentuk kain tetapi kemeja, blazer, dan syal melalui peragaan busana.
Produk tersebut telah dikurasi PT Sarinah sebagai pengelola suvenir Paviliun Indonesia.
Salah satu yang ditampilkan di area Rolling Exhibition di Paviliun Indonesia, yaitu batik warisan dengan motif rapi dan unik asal Pekalongan, Jawa Tengah.
Batik itu memiliki motif yang didominasi corak bunga kombinasi dari budaya Tiongkok dan Jawa.
“Kami terus menggencarkan promosi produk batik ke kancah internasional. Saat ini, Paviliun Indonesia telah menjual lebih dari 150 produk fesyen batik dan menarik sejumlah kolektor asing. Dengan menampilkan aneka batik dari berbagai daerah Indonesia di Expo 2020 Dubai, kami optimistis batik semakin berperan dalam perekonomian nasional,” ujar Didi, Senin (14/2).
Sebagai salah satu produk warisan budaya Indonesia, batik terus menunjukan eksistensinya melalui gelaran Expo di Dubai.
- Layanan CRM OCA Bantu UMKM Lebih Dekat dengan Pelanggan
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun
- Banggar DPR RI Minta Pemerintah Menyiapkan 9 Langkah Setelah PPN 12 Persen Berlaku
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok
- Bea Cukai Dorong Petumbuhan UMKM Lewat Asistensi dan Pembinaan
- Bea Cukai Lepas Ekspor Kacang Tunggak & Aneka Olahan Ikan ke Belanda