Batik Pacitan Jadi Solusi Pegadaian di Masa Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - Selama ini pegadaian memang dekat dengan seluruh lapisan masyarakat serta sektor usaha kecil dan menengah (UKM). Dalam kapasitas sebagai lembaga keuangan yang bertujuan mencegah praktek rentenir dan pinjaman yang tidak wajar, BUMN ini menjadi andalan perekonomian masyarakat. Selain mencari keuntungan (profit).
PT Pegadaian (Persero) berkeinginan kuat agar keberadaannya membawa manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar perusahaan beroperasi sesuai dengan prinsip triple bottom line.
Dalam perannya sebagai perusahaan negara serta sebagai korporasi yang bertanggung jawab, Pegadaian berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat (community development) selaras dengan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).
Kegiatan pengembangan masyarakat dilakukan Pegadaian melalui berbagai kegiatan dalam wadah program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility.
Dalam menentukan kegiatan, Pegadaian senantiasa melibatkan masyarakat sehingga program yang lahir benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Dengan demikian, kegiatan-kegiatan yang dihadirkan memiliki kontribusi positif terhadap perkembangan dan perbaikan ekonomi.
Terinspirasi dari keberadaan Pegadaian sebagai solusi bagi seluruh lapisan masyarakat yang berlandaskan nilai-nilai kolaborasi, transparansi, dan kepercayaan itu, perancang busana ternama, Samuel Wattimena mengkreasikan motif dan desain yang sesuai dengan karakter lembaga keuangan tersebut.
Desainer yang identik dengan busana etnik Indonesia itu dilibatkan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) membuat customized design khas Pegadaian untuk diaplikasikan pada tas-tas belanja ramah lingkungan dan masker wajah pelindung kesehatan selama menjalani kebiasaan hidup baru di tengah pandemi Covid-19.
Walhasil dengan mengkolaborasikan batik Pacitan sebagai dasar motif dan produk anyaman karya UKM, Du Anyam asal Flores, NTT, Sammy, panggilan akrabnya, menciptakan kombinasi tas belanja kekinian. Kain batik pacitan bermotif pace dengan warna alam yang dililit pada pegangan tas anyaman yang berasal dari tumbuhan purun tikus itu sangat modis saat dibawa berpergian.
Selama ini pegadaian memang dekat dengan seluruh lapisan masyarakat serta sektor usaha kecil dan menengah (UKM)
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- Pegadaian 123 Go! Bersiap Meluas dengan Bank Emas
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Kenalkan Batik Kendil Mas, Chacha Frederica Ungkap Sulitnya dapat Persetujuan Suami
- Brand Batik Bandung, Dama Kara Sukses Pasarkan Produk di Shopee Live, Berdayakan Difabel!
- Badai Emas Pegadaian Periode III Masih Berlanjut, Waspada Terhadap Penipuan!