Batik Serap 603 Ribu Tenaga Kerja
Jumat, 05 Februari 2010 – 15:44 WIB
JAKARTA - Industri batik Indonesia ternyata cukup banyak menyerap tenaga kerja. Disebutkan, dalam bidang industri khas tanah air itu, telah terserap 603 ribu tenaga kerja dari 50.313 unit usaha yang ada. "Contohnya saja, sekarang tengah dicari inovasi kompor batik dari gas," jelas Mari. Dengan dikonversinya minyak tanah ke gas, pengrajin batik mengalami kesulitan mendapatkan minyak tanah sebagai bahan bakar untuk kompor yang memanaskan malam, yakni tinta untuk batik tulis.
Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pengestu mengatakan, prospek batik sebagai industri teksil berbasis budaya cukup baik. Untuk pasar dalam negeri sendiri, industri batik menyumbang sekitar 0,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara, dengan sebanyak 25 persen dari industri kreatif adalah produk fashion, batik masuk dalam 10 persen dari produk fashion tersebut.
Upaya pemerintah dalam melindungi para pengrajin batik, antara lain disebutkan, adalah dengan menyiapkan insentif berupa pengurangan pajak (double deduction tax) bagi pelaku industri kreatif nasional, terutama untuk mendukung peningkatan riset dan pengembangannya. Hal itu karena riset dan pengembangan berperan penting mendukung kreativitas dan inovasi pelaku industri kreatif.
Baca Juga:
JAKARTA - Industri batik Indonesia ternyata cukup banyak menyerap tenaga kerja. Disebutkan, dalam bidang industri khas tanah air itu, telah terserap
BERITA TERKAIT
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024