Battery Seksual

Oleh: Dahlan Iskan

Battery Seksual
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Yang kedua terjadi di Leeds, Inggris. Sebelum Covid lalu. Saya lagi antre naik bus. Di terminal Leeds. Di depan saya wanita tua kulit hitam. Dia agak semrawut –pakaian dan rambutnya. Agak banyak bawaannya.

Pintu bus sudah dibuka. Dia asyik bicara di HP. Saya jawil pundaknyi. Maksud saya agar segera naik.

Wanita itu berbalik badan. Memaki-maki saya. Suaranya keras. Mengancam-ancam. Saya pun segera menyadari risiko yang akan terjadi. Maka saya minta maaf sejadi-jadinya. Dengan wajah yang saya ramah-ramahkan.

Dia pun melangkah ke pintu bus. Dengan masih ngedumel. Saya ambil kursi jauh di bagian belakang bus, padahal perjalanan ini akan 4 jam. Menuju New Castle.

Amerika dan Inggris memang termasuk negara yang memberlakukan hukum kejahatan "battery". Ini memang tergolong kejahatan ringan tetapi harganya bisa USD 3 juta.

Dalam kejadian di kamar coba tadi Trump dianggap melakukan kejahatan "battery". Lima juta dolar ringan bagi Trump tetapi pasti berat bagi perusuh Disway.

Kejahatan "battery" adalah peristiwa menyentuh tubuh seseorang yang membuat orang itu merasa tidak aman atau terganggu. ''Rasa'' itu ada di pihak yang disentuh. Begitu yang disentuh merasa terganggu langsung bisa menggugat.

Maka saya harus melakukan sikap sebaik mungkin untuk menghilangkan "rasa terganggu" itu. Saya tidak boleh berkilah ''tidak punya maksud mengganggu''. Tidak ada gunanya.

Mantan Presiden Amerika Donald Trump memang divonis bersalah di pengadilan New York. Barusan. Tetapi kali ini untuk perkara perdata. Bukan pidana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News