Batu Ampar
Oleh: Dahlan Iskan
Akhirnya kapal-kapal itu entah bagaimana.
Arham berhasil menghidupkan Djakarta Lloyd. Dia tetap pilih DL tidak perlu punya kapal sendiri. Yang penting DL bisa mengoperasikan kapal. Milik siapa saja.
DL-pun hidup lagi. Ketika Arham meninggalkan DL, perusahaan itu sudah punya kas-setara kas Rp 400 miliar.
Hari berganti tahun. Bulan berganti windu.
Lama sekali saya tidak mendengar Arham. Tidak tahu pula apa kabar terbaru Djakarta Lloyd.
Ketika saya diundang PWI ke Batam, beberapa bulan lalu barulah saya tahu: Arham ada di Batam. Dia jadi dirut pelabuhan Batu Ampar –tanpa memiliki pelabuhan.
Pelabuhan Batu Ampar masih milik otorita Batam.
Rupanya Arham berjuang keras agar pengelolaan pelabuhan itu diserahkan ke BUMN. Akan dia jadikan pelabuhan peti kemas pertama di Batam –pelabuhan peti kemas dalam pengertian yang sebenarnya.
Baru di akhir pemerintahan Jokowi keputusan diambil: pelabuhan Batu Ampar dijadikan pelabuhan peti kemas. Inilah satu-satunya pelabuhan peti kemas di Batam.
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- Wanita Global
- Mau Berubah?