Batu Bara jadi Tulang Punggung Listrik Nasional
jpnn.com, JAKARTA - PT PLN (Persero) terus mendorong hadirnya listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia. Hingga September 2020, rasio elektrifikasi telah mencapai 99,15 persen, tumbuh sebesar 11 persen dibandingkan tahun 2015 yang nilainya 88,3 persen.
“75 tahun, PLN terus bekerja keras, menghadapi berbagai tantangan untuk mewujudkan energi berkeadilan, menghadirkan terang untuk seluruh masyarakat Indonesia,” ucap Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini, belum lama ini.
Pertumbuhan rasio elektrifikasi dari tahun ke tahun juga meningkat, sejalan dengan peningkatan jumlah desa yang terlistriki oleh PLN.
Dalam lima tahun terakhir, sebanyak 12 ribu desa berhasil dilistriki. Pada tahun 2015, jumlah desa berlistrik baru sebesar 70.391, meningkat menjadi 83.028 desa berlistrik pada September tahun 2020.
Dari sisi sumber energi, PLTU batu bara diperkirakan masih tetap mendominasi pembangkit listrik di Indonesia dengan pangsa mencapai 45 persen pada tahun 2018 dan akan menjadi 50 persen pada tahun 2050.
Di sisi lain, kebutuhan batu bara untuk sektor industri juga cukup tinggi. Batu bara sangat diperlukan untuk sektor industri di bidang pengolahan semen, kertas, dan tekstil.
Pertumbuhan konsumsi batu bara untuk sektor industri diperkirakan akan terus meningkat dengan laju pertumbuhan konsumsi rata-rata 3,3 persen per tahun.
Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengatakan, secara umum serapan domestik pada paruh pertama tahun ini cukup terimbas dampak pandemi Covid-19.
PT PLN (Persero) terus mendorong hadirnya listrik bagi seluruh masyarakat Indonesia.
- KPK Dalami Ekspor Batu Bara dari Pemeriksaan Dirjen Bea Cukai
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara
- Sustain Sebut Peningkatan Pungutan Batu Bara Bisa Dialokasikan untuk Transisi Energi
- Restitusi Berduit
- Haris Azhar Minta Aktivitas Tambang Batu Bara Perusahaan Ini di Musi Banyuasin Dihentikan
- Keinginan Prabowo Kurangi Penggunaan Batu Bara di 2040 Disambut Baik