Batu Bara Masih Dibutuhkan
Kamis, 18 April 2013 – 11:38 WIB
Dijelaskan, perubahan paradigma yang mendasar yang harus dilakukan ialah sumber energi itu jangan dipandang sebagai barang komersil, tetapi, energi itu harus dipandang sebagai modal pembangunan dan kebutuhan di masa-masa yang akan datang. ”Seperti batu bara, kalau selama ini kita menganggap bahwa batu bara itu sebagai komuditas, maka kita akan mencari keuntungan dan tidak melihat ketahanan energi untuk jangka panjang,” lanjutnya.
Baca Juga:
Maka dari itu lanjutnya, perlu adanya perubahan paradigma. Meski diakuinya merubah paradigma itu tidak semudah membalikkan telapak tangan membutuhkan waktu, proses dan sosialisai. Serta, perlunya menerapkan aturan secara tegas.
Pemerintah juga sudah mengeluarkan UDD mengenai batubara bahwa itu harus dikelola dengan baik, ekspor batu bara juga dibatasi supaya pemanfaatan energi akan lebih prioritas. “Jangan hanya menjual batu bara, kita harus mempertimbangkan bahwa batu bara itu merupakan sebuah energi yang kita butuhkan,” jabarnya.
Ditambahkan, peraturan sudah ada, tinggal lagi implementasi dan pengawasan di lapangan yang harus dimaksimalkan. Dan itu tentu bukan hanya pemerintah pusat saja yang melakukan, tetapi seluruh komponen pemerintah daerah juga harus berperan aktif dalam mengawasi penambangan-penambagan ini supaya sesuai dengan kebijakan yang ada. “Jadi tak hanya sebatas memenuhi ekspor saja, pengelolaanya harus sesuai dengan kuota yang ada, kemudian penambangan jangan sampai merusak lingkungan,” tambahnya.
JAMBI – Meski menjadi momok buruk di Jambi karena carut marutnya bidang transportasi, namun ternyata batu bara masih sangat diperlukan bagi
BERITA TERKAIT
- Operasikan Pabrik di Jakarta Timur, Grundfos Gelontorkan Investasi Rp 31 Miliar
- Perdana Hadir di SIAL Interfood, Lee Kum Kee Optimis Perkuat Pasar di Indonesia
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Shila at Sawangan Luncurkan Hunian untuk Keluarga Muda, Pemandangan Tepi Danau
- Flipster Hadirkan Penarikan Kripto Bebas Biaya Melalui Kolaborasi BNB Chain
- Additiv dan Syailendra Capital Ubah Lanskap Investasi Digital Indonesia