Batu Bara Pegang Kendali Pertumbuhan Ekonomi
Artinya jika terjadi gejolak pada sektor ini seperti penurunan harga komoditas internasional, ekonomi Kaltim akan turut bergejolak.
“Jika tidak ada penurunan harga batu bara, ekonomi Kaltim 2019 akan tumbuh 2,9 persen. Pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan ekonomi Kaltim 2018, yang hanya berhasil tumbuh 2,67 persen,” katanya.
Bagi Kaltim, tambahnya, pertumbuhan dari 2,67 persen menjadi 2,9 persen sudah sangat hebat.
Secara kisaran ekonomi Kaltim bisa tumbuh paling tinggi 3,1 persen. Nilai 2,9 persen itu diambil dari kisaran paling tengah, dan paling mendekati.
“Jika melihat siklus, perekonomian triwulan satu pasti tumbuh sangat tinggi. Terlihat pada awal tahun 2019, ekonomi kita tumbuh 5,36 persen,” jelasnya.
Namun, pada triwulan kedua ekonomi pasti tumbuh lebih rendah. Pada triwulan pertama tahun ini, bisa tumbuh sangat tinggi karena produksi batu bara melejit.
Sementara itu, dalam satu tahun, produksi batu bara memiliki kuota atau batas produksi.
Kondisi tahun ini berbalik dengan 2018. Pada 2018, produksi batu bara sangat sedikit pada triwulan pertama karena curah hujan sedang tinggi dan dimaksimalkan pada triwulan IV 2018.
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada awal 2019 berhasil menembus angka 5,36 persen.
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional, ASDP Hadirkan Bazar UMKM
- Jalin Kemitraan dengan Tiongkok, Kadin Siapkan 7 Langkah Strategis untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi
- Pengusaha Batu Bara Ini Dilaporkan ke Polda Metro Jaya, Ada Apa?
- Menko Airlangga Imbau Kepala Daerah Dorong Hilirisasi & Turunkan Angka Kemiskinan