Batu Ganjar
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
jpnn.com - UNTUNG ada Kiai Imam Azis. Dari keterangan beliau itulah kronologi ''Kasus Wadas'' terungkap sangat perinci.
Kronologi itu dimuat di nu.or.id. Sejak itu perang antara provokator vs buzzer mereda.
Dari situ baru jelas, masalah gunung batu di Desa Wadas, Purworejo ini, bukan kejadian baru. Lebih setahun yang lalu Kiai Azis sudah ikut turun tangan.
Kiai Azis memang dikenal sebagai Gusdurian ideologis: melakukan pembelaan pada orang kecil, orang yang ditekan dan yang hak asasi mereka diabaikan.
Pengikut Gus Dur di sayap ini tidak banyak. Ada nama putri Gus Dur sendiri, Alissa Wahid. Ada juga tokoh NU seperti Ahmad Suaedy, Helmy Ali Yafie, Marzuki Wahid, KH Mu'tashim Billah, KH Jazuli A. Kasmani, Mun’im DZ, Al-Zastrow, M. Jadul Maula, dan Prof Dr Abd A’la.
Arus bawah di NU tahu, kalau memerlukan advokasi muaranya ke mereka itu. Namun, apakah warga Desa Wadas mayoritas NU?
"Betul. Banyak NU-nya. NU merah," ujar mantan Bupati Wonosobo Kholiq Arif.
Saya menghubungi Mas Kholiq karena dia banyak tahu. Sebagian wilayah proyek Waduk Bener ada di wilayah Wonosobo.
Soal Wadas ini memang persoalan berat bagi Ganjar. Ia bisa kejepit antara kepentingan pusat dan desa. Antara bisnis dan aspirasi. Antara siapa yang mendapat proyek dan siapa yang harus dibela.
- Solek Cleopatra
- Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Dorong Perbaikan Jalan Dikebut Dalam Dua Pekan
- 19 Kepala Daerah PDIP di Jateng Absen dari Retret Akmil, Tunggu Arahan Megawati
- Bea Cukai Gelar 139 Penindakan Rokok Ilegal di Jateng-DIY Selama Januari, Ini Hasilnya
- Sesal Kabur
- Resmi Memimpin Jateng, Ahmad Luthfi Tak Sabar Mensejahterakan Masyarakat