Batu Ganjar

Oleh: Dahlan Iskan

Batu Ganjar
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Warga tetap menolak. Petugas pengukur tanah harus bekerja. Mereka pun diamankan oleh ratusan polisi. Maka terjadilah kehebohan itu.

Gubernur Ganjar akhirnya ke Desa Wadas: hari Minggu kemarin.

Dia tidak mau dikawal. Dia ingin datang sendiri sebagai pribadi. Dia ingin minta maaf kepada masyarakat.

Di Wadas, Ganjar berkali-kali mengucapkan minta maaf itu. Kedatangan Ganjar diterima warga dengan antusias.

Saat itulah Ganjar menerima curhat dari penduduk desa itu: yang ditangkap, yang ditekan, yang diperlakukan keras, dan yang trauma –sampai tidak berani keluar rumah.

Ganjar mendengarkan semua itu dengan baik. Kali ini ia mendengar sendiri apa yang dialami penduduk yang menolak penambangan batu itu. Mendengar langsung dari warga. Apa adanya.

Dari situ terbaca bahwa selama seminggu terakhir ini banyak provokator yang melebih-lebihkan keadaan. Terbaca juga banyak buzzer yang memojok-mojokkan warga.

Apakah berarti Ganjar akan mencabut atau memperbaiki izin IPL di situ?

Soal Wadas ini memang persoalan berat bagi Ganjar. Ia bisa kejepit antara kepentingan pusat dan desa. Antara bisnis dan aspirasi. Antara siapa yang mendapat proyek dan siapa yang harus dibela.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News