Batu Ginjal di Tangan Boyke

Oleh Dahlan Iskan

Batu Ginjal di Tangan Boyke
Dahlan Iskan dan istri bersama anak, menantu dan cucu saat Idulfitri. Foto: disway.id

Sebetulnya dr Rahim sudah pensiun. Tidak boleh menjabat lagi.

Tapi begitu pensiun tetap diangkat lagi. Menjadi orang swasta. Yang memimpin rumah sakit pemerintah. Karena prestasinya.

”Suatu saat beliau bertanya pada saya. Untuk urologi pilih beli alat apa?” ujar Boyke. ”Langsung saya bilang alat itu. Eh, beliau setuju dan langsung dibelikan,” kata Boyke.

Nama alat itu: flexible ureteroscope (FURS). Di rumah sakit lain sudah banyak yang punya. Ureteroscope juga.

Tapi bukan yang tipe fleksible. Yang bisa belok-belok.

Dengan alat itu dokter Boyke bisa melakukan: retrograde intrarenal surgery. Atau RIRS. Untuk mengambil batu ginjal yang nylempit sekali pun.

Di Mount Elizabeth Singapura ada juga alat yang seperti di Samarinda. Tapi generasinya yang lama. Yang kekuatan lasernya hanya 60 watt. Sedang yang di Samarinda: 100 watt.

Hebatnya lagi Samarindaku ini: ada empat alat seperti itu. Hebat kan? Mengapa?

Kota tempat saya tumbuh itu masuk dalam peta dunia. Dunia kedokteran. Seperti tidak percaya. Maka saya batalkan rencana ke Singapura.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News