Batu Keramat, Dikasih Makan Babi, Darah Ayam, Rokok
“Ketika terbangun dari tidurnya dan melihat anjing yang paling disayang dan diandalkannya untuk berburu mati di atas batu Tampah, Pangaloi sangat marah. Ia melempar batu Tampah tersebut dari atas bukit Nyilong sampai ke Sungai Mandai,” tuturnya.
Setelah melempar Batu Tampah, Pangaloi pun menguburkan jasad anjing di seberang Nanga Mayai.
Kemudian, di atas kuburan anjing tersebut ditanamnya dengan serumpun bambu.
Pangaloi berpesan kelak bambu tersebut akan menjadi patokan bagi masyarakat sekitar. Bila ujung bambu tersebut terkulai ke suatu arah, maka carilah rezeki ke daerah yang ditunjuk tersebut.
“Sebab di situlah tempat yang memiliki banyak rezeki,” pungkasnya.
Jika ujung bambu itu mengarah ke timur maka Kampung Rantau Bunbun lah yang banyak dapat rezeki.
Namun bila mengarah ke barat, maka Dusun Tilung dan daerah sekitarnya yang banyak mendapat rezeki.
“Tapi jika bambu itu bujur di tengah-tengah, maka hanya Dusun Tilung saja yang berezeki,” jelas Aloisius.
Terdapat tiga lokasi keramat yang menjadi juga menjadi lokasi wisata di perhuluan Sungai Mandai, Desa Nanga Raun, Kecamatan Kalis, Kabupaten Kapuas
- Ini Bukti Dukungan Wiranto untuk Prabowo-Gibran, Dari Jateng Hingga Kalimantan
- Pameran Foto Hingga Tarian Persembahan dari Suku Dayak Hadir di Acara Ini
- Buntut Senggol Ibu Ida Dayak, Pesulap Merah Ketemuan dengan Perwakilan DAD, Ini Hasilnya
- Ketua Senat Sespimti Dikreg 32 Terima Gelar Kehormatan Adat Bersama Kapolri
- Srikandi Ganjar Bersama Anak Muda Asli Dayak Gelar Turnamen Voli
- Jenderal Andika Perkasa: Terus Terang, Saya Merasa Bersalah