Batu Loncatan Menuju Rekor Baru
jpnn.com - FINAL Wimbledon 2014 menjadi catatan kesembilan bagi Roger Federer mencicipi kerasnya persaingan di partai puncak grand slam lapangan rumput tersebut. Dari jumlah tersebut, tujuh di antaranya diakhirinya sebagai juara. Sayang, kali ini dia hanya bisa menjadi runner-up setelah dikalahkan Novak Djokovic di final.
Federer sempat menitikkan air mata saat penyerahan trofi. Dia mengakui, itu sebagai ekspresi kekecewaan sekaligus kebahagiaan. Kecewa karena tak mampu memungkasi kerja keras dengan gelar juara. Namun, dia juga bahagia karena tetap mendapatkan banyak dukungan di tengah anggapan dia telah habis di usianya sekarang.
Bulan depan, petenis Swiss itu berusia 33 tahun. Seharusnya, dia memiliki kesempatan menorehkan catatan sebagai juara Wimbledon tertua jika mampu mengalahkan Djokovic.
Meski begitu, Federer ternyata tetap bahagia dengan hasil yang dipetiknya di Wimbledon tahun ini. Dia merasa mampu menunjukkan performa menjanjikan sepanjang turnamen. Federer bahkan hanya kehilangan satu set sebelum menjejak final.
"Saya sangat senang melihat apa yang bisa saya tunjukkan. Saya yakin, ini adalah batu loncatan untuk mendapatkan hasil bagus di masa mendatang," terang Federer sebagaimana dilansir BBC.
Kegagalan itu juga membuat koleksi gelar Federer di Wimbledon tertahan di angka tujuh. Namun, Federer optimistis paceklik gelarnya di grand slam bakal segera berakhir. Terutama untuk menjauh dari kejaran Rafael Nadal atau para petenis lain.
"Menang atau kalah rasanya selalu luar biasa di Wimbledon. Saya sangat senang dengan semua hal yang terjadi sepanjang laga. Secara keseluruhan, saya bahagia. Terutama setelah melihat putra-putri saya bersama ibunya," tegas Federer.
Federer menambahkan, persaingan tenis putra tak melulu melibatkan petenis yang ada di daftar lima besar ATP. Generasi baru yang diisi Milos Raonic (Kanada), Grigor Dimitrov (Bulgaria), serta Kei Nishikori (Jepang) membuat kompetiti kian menarik.
FINAL Wimbledon 2014 menjadi catatan kesembilan bagi Roger Federer mencicipi kerasnya persaingan di partai puncak grand slam lapangan rumput tersebut.
- Carlo Ancelotti: Mbappe hanya Perlu Bekerja Keras, Terus Berjuang
- Update Ranking FIFA: Timnas Indonesia Menempel Vietnam
- Port FC Depak Pemain Asal Brasil, Bek Persib Ini Tetap Waspada
- Sang Juara Dunia MotoGP 2024 Jajal Motor RS-GP, Bos Aprilia: Bakal Menggila
- ACL 2: Kejar Target Juara Grup, Port FC Berambisi Kalahkan Persib
- Jejak Persib di Thailand, Maung Bandung Bisa Curi 3 Poin dari Port FC?