Batubara Mulai Bergairah
Rabu, 26 Desember 2012 – 12:07 WIB
Yang jelas, hingga saat ini, suplai batu bara masih tinggi. Ini juga yang membuat harga masih sulit terangkat. Harga acuan batu bara sendiri hingga saat ini tidak menjadi patokan khusus sebagaimana harga CPO dan karet. “Ini tergantung negoisasi dengan pihak pembeli,”tambahnya.
Baca Juga:
Namun demikian, ia optimis tahun 2013 harga batu bara bisa terangkat. Minimal tidak anjlok seperti saat ini. Sehingga pengusaha batu bara juga bisa tetap memberikan kontribusi melalui pembayaran pajak sekaligus juga menyehatkan perusahaannya. “Kalau sekarang pengusaha pertambangan yang biasanya masuk dalam orang-orang terkaya semuanya terlempar keluar. Ini karena harga pertambangan yang najlok,”jelasnya.
Terkait dengan masalah pertambangan batu bara yang kerap mendapatkan protes, Noor hadi menilai sebenarnya perlu ada komunikasi intens dengan seluruh pihak terkait. “Makanya, kejadian selama 2013 seharusnya menjadi bahan evaluasi. Karena pengusaha batu bara juga memberikan kontribusi,”katanya.
Dima na, perusahaan batu bara membayar royalti ke pemerintah. Hanya saja diakuinya, royalti ini tidak dirasakan dampaknya secara langsung masyarakat sekitar. Karena pembagian royalti ini diatur pusat. “Sehingga banyak warga mengira, batu bara hanya merusak jalan, tidak ada manfaatnya bagi masyarakat,”katanya.
JAMBI- Aktivitas pertambangan batubara seperti mulai bergairah. Ini terlihat dari ramainya truk batu bara yang melalui jalanan di Kota Jambi menuju
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru