Batuk Terus Menerus? Ini yang Perlu Anda Tahu
jpnn.com - Batuk saat sedang bekerja atau berada di tempat umum pasti sangat tidak nyaman. Terlebih lagi kalau Anda sudah batuk selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, dan belum kunjung sembuh. Ada yang menyebut kondisi ini sebagai batuk 100 hari atau batuk rejan.
Batuk, selain merupakan mekanisme pembersihan jalur napas, juga menjadi gejala dari suatu infeksi. Ada beragam alasan mengapa batuk tak kunjung sembuh, tergantung pada kondisi penderita.
Menurut, dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter sebagian besar gejala flu akan menghilang dalam waktu beberapa hari.
“Namun, batuk dapat bertahan hingga beberapa minggu. Ini karena virus penyebab flu membuat saluran napas Anda membengkak dan hipersensitif. Kondisi ini dapat berlangsung lama bahkan setelah virusnya menghilang,” papar dr. Dyan.
Apa itu batuk 100 hari?
Batuk yang tidak kunjung sembuh dalam beberapa minggu sering disebut sebagai batuk 100 hari. Menurut dr. Anita Amalia Sari dari KlikDokter, dalam bahasa medis, batuk seperti itu dikenal sebagai penyakit pertusis.
“Batuk 100 hari adalah infeksi saluran napas yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Penyakit ini dapat menyebar lewat terhirupnya droplet liur yang keluar dari batuk penderita sebelumnya,” kata dr. Anita.
Bakteri ini sering ditemukan berkembang dengan cakupan imunisasi yang masih rendah. Penularan bakteri sangat mudah, yaitu melalui sekreta sewaktu batuk dan bersin. Penderita akan menunjukkan gejala setelah terpapar dalam kurun waktu 5 sampai 10 hari.
Penderita batuk 100 hari akan batuk berulang dan nyaris tak berhenti. Bahkan batuk dapat menyerupai suara yang melengking. Tak jarang, penderita akan muntah.
- 7 Obat Alami yang Bisa Mengatasi Mual dan Muntah dengan Cepat
- 4 Tips Hadapi Stres Jelang Tahun Baru
- Mufida DPR Ingatkan Kemenkes Banyak Mendengar saat Menyusun RPMK
- Penanganan Pasien Diare dengan Syndromic Testing, Hasil Cepat & Akurat
- Peringatan HJK, RS Atma Jaya Luncurkan 3 Layanan Kesehatan
- Di Forum Global ISPOR Eropa 2024, Indonesia Bawa Solusi Nutrisi Berbasis Ekonomi