Bau Belerang Tercium Tajam
Petugas Pemantau Mulai Sibuk
Rabu, 24 November 2010 – 07:37 WIB
“Benar, kami sudah mendapat pemberitahuan kenaikan status Gunung Bromo dari siaga menjadi awas. Pagi tadi statusnya masih siaga, tapi sore ini naik menjadi awas karena terjadi peningkatan gempa vulkanik,” kata Humas Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Nova Elina yang dikonfirmasi Malang Post (grup JPNN) kemarin.
Peningkatan aktivitas Gunung Bromo juga terlihat dari hembusan asap berwarna putih sedang – putih tebal dengan tekanan kuat setinggi 250 meter di atas bibir kawah, condong ke arah utara.
Potensi bahaya akibat aktivitas vulkanik di Gunung Bromo adalah letusan freatik yang tiba-tiba. Pada tahun 2004 Bromo pernah meletus dengan singkat tanpa ciri-ciri awal yang kurang jelas. Ciri aktivitas dan resiko erupsi bencana gunung Bromo, hembusan asap berwarna putih tipis tekanan lemah, tinggi 100 - 150 meter di atas bibir kawah, condong ke arah utara. Kegiatan gunung Bromo umumnya dicirikan oleh hembusan asap kawah berwarna putih tipis sampai putih tebal, tekanan lemah dengan ketinggian berkisar antara 75 - 150 meter dari puncak, bau belerang tercium tajam.
Karena peningkatan status menjadi awas, daerah aman yang sebelumnya 1 kilometer dari Gunung Bromo di tingkatkan menjadi tiga kilometer. Masyarakat dan wisatawan dilarang mendekati Gunung Bromo hingga radius tiga kilometer.
MALANG – Status Gunung Bromo yang semula berstatus siaga naik menjadi awas karena terjadi peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Kenaikan
BERITA TERKAIT
- Menjelang Pilkada 2024, Kapolres Banyuasin Sampaikan Pesan Kepada Masyarakat
- Kebakaran Melanda Gedung Tempat Pelelangan Ikan di Kendari Sultra
- Longsor di Karo, 9 Orang Meninggal Dunia, Satu Hilang
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Macet Total, Ternyata Ini Penyebabnya
- Alhamdulillah, Warga Cikaret Kini Miliki Trafo PLN, Aliran Listrik Makin Stabil
- Jembatan Sungai Rokan Miring, Kendaraan Berat Dilarang Melintas