Bau Busuk Sejak Pembebasan Tanah

Bau Busuk Sejak Pembebasan Tanah
Proyek pembangunan pusat pendidikan olahraga nasional yang terletak di Desa Hambalang, Bogor sementara dihentikan, menunggu hasil evaluasi peneliti, Bogor, Rabu (30/5). Salah satu penyebabnya adalah bangunan yang berfungsi sebagai gardu listrik ambles beberapa saat yang lalu, diduga akibat tanah yang tidak stabil. Proyek ini menghabiskan total anggaran Rp 1,175 triliun. Foto : Arundono/JPNN
BOGOR - Amblesnya dua bangunan di pusat olahraga Bukit Hambalang, Desa Hambalang, Kecamatan Citeurep, Kamis (24/5) pekan lalu, kian mengentalkan dugaan korupsi di proyek milik Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ini. Bukan hanya proses lelang dan pengerjaannya saja, korupsi pun diduga terjadi pada tahapan pembebasan lahannya.

Dari data yang berhasil dihimpun Radar Bogor (JPNN Group), jauh sebelum 32 hektar bukit Hambalang dibebaskan menjadi sebuah komplek pemusatan olahraga, harga tanah di wilayah tersebut sangatlah rendah. Salah seorang calo tanah di wilayah Hambalang menyebutkan, harga tanah di bukit tak produktif tersebut berada di kisaran Rp200 ribu-300 ribu. Harga itu pun hasil kenaikan mendadak setelah warga mengetahui jika Kemenpora-lah si pembeli tanah tersebut.

"Sebelum tahun 2000-an, harga tanah untuk lahan garapan di sini hanya Rp 1000 per meter. Untuk lahan yang bersertifikat mencapai Rp 5000," cetusnya.

Sumber Radar Bogor menyebutkan, anggaran pembebasan lahan sekitar Rp500 miliar. Nilai itu ada karena panitia menetapkan nilai jual obyek pajak(NJOP) tanah Rp 1 juta hingga 2 juta per meter2.

BOGOR - Amblesnya dua bangunan di pusat olahraga Bukit Hambalang, Desa Hambalang, Kecamatan Citeurep, Kamis (24/5) pekan lalu, kian mengentalkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News