Bau Permainan di Pengisian Kursi Sekda

jpnn.com - JAKARTA - Pengisian kursi sekretaris daerah (sekda) Labuhanbatu, Sumut, belum juga berhasil dilakukan. Padahal, Mendagri Gamawan Fauzi sudah menetapkan Ahmad Muflih, sebagai sekda.

Hanya saja, kabar beredar Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan dan Aset Daerah itu mengundurkan diri sehingga dia tidak dilantik sebagai sekda baru. Lewat Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, Bupati Labuhanbatu Tigor Panusunan Siregar meminta mendagri memilih nama baru.

Lewat surat resmi pada Oktober 2013 yang ditujukan ke gubernur, mendagri secara tegas menolak permintaan Tigor.

"Ketiga calon yang diusulkan tersebut merupakan pilihan terbaik bupati Labuhanbatu dan tentunya telah memenuhi persyaratan serta memiliki kualitas yang merata. Oleh karena itu menteri dalam negeri melakukan penilaian dan memberikan persetujuan terhadap salah satu calon yang mememuhi persyaratan, sehingga tidak tepat apabila salah satu calon menyatakan tidak sanggup melaksanakan tugas sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Labuhanbatu," demikian Mendagri Gamawan Fauzi dalam surat resminya tersebut.

Di dalam surat tersebut, yang salinannya diperoleh koran ini, Gamawan lebih lanjut mengatakan, "Sehubungan dengan hal tersebut di atas, agar saudara memerintahkan Bupati Labuhanbatu untuk melaksanakan surat Mendagri Nomor X.133.12/114/SJ tanggal 30 Agustus 2013 perihal Persetujuan Pengangkatan Calon Sekda Kabupaten Labuhanbatu."

Adapun surat mendagri tanggal 30 Agustus 2013 yang ditujukan ke gubernur itu isinya soal penetapan Ahmad Muflih, SH sebagai sekda.

Seperti diketahui, ada tiga calon sekda yang diajukan ke mendagri, yakni Ali Usman Harahap SH (Kepala Inspektorat Daerah dan Plt Sekda Labuhanbatu), Hasnul Basri Siregar (Kepala Badan Kesbangpol Linmas dan Perlindungan Bahaya Kebakaran), dan Ahmad Muflih.

Apa yang menjadi alasan mendagri menolak permintaan Tigor agar ditunjuk nama baru pengganti Ahmad Muflih? Belum ada keterangan resmi dari Gamawan Fauzi.