Baut dan Besi Jembatan Barito Banyak yang Hilang
Selasa, 29 November 2011 – 11:10 WIB
“Jembatan Tenggarong pernah beberapa kali ditabrak kapal tongkang, barangkali itu mempengaruhi konstruksi jembatan. Untuk jembatan Barito, bagian tiangnya dikelilingi fender atau peredam tabrakan,” urainya.
Baca Juga:
Soal fender ini juga diungkapkan oleh Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Barito Kuala (Batola) H Rusli Ramli kepada Radar Banjarmasin kemarin. Menurutnya, konstruksi untuk jembatan biasanya dirancang bertahan untuk 25-100 tahun.
Di samping ancaman dari bawah, beban jembatan Barito juga harus diperhatikan. Karena selain dilewati kendaraan, juga sering menjadi tempat rekreasi yang berakibat pada penumpukan orang dan kemacetan diatas badan jembatan. Menariknya, ketika dilewati kendaraan berat, maka akan terasa ada goyangan pada badan jembatan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional VII Kalimantan Subagyo menegaskan, bahwa kondisi Jembatan Barito masih dalam kondisi baik. Ia juga menegaskan bahwa jembatan tersebut masih aman untuk dilalui.
BANJARMASIN - Runtuhnya Jembatan Kartanegara di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, memunculkan kekhawatiran bagi daerah yang memiliki
BERITA TERKAIT
- Menjelang Nataru, Polda Lampung Gelar Operasi Lilin Krakatau 2024
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- Pengamanan Nataru, Polres Banyuasin Kerahkan 304 Personel Gabungan
- Jalur Puncak Bogor Malam Tahun Baru Ditutup untuk Kendaraan
- Kasus Suap Seleksi PPPK Batu Bara, 5 Terdakwa Divonis 1 Tahun Penjara
- Seorang Kakek Digigit Komodo di Pulau Rinca, Begini Kondisinya