Bawa Daging Babi, Pelanggan Uber di Melbourne Mengaku Ditolak Sopir Muslim

Sopir itu, kata Marion lagi, menyebutkan alasan bahwa dia seorang Muslim sehingga tidak dimungkinkan mengangkut daging babi di mobilnya.
"Tadinya saya pikir dia bercanda," ujar Marion lagi.

Pasangan ini kemudian ditinggalkan begitu saja padahal saat itu sudah sekitar Pukul 10 malam. Untungnya ada pengurus klub RSL yang berbaik hati mengantarkan mereka pulang.
"Kami pikir paling tidak sopir Uber itu bisa menghubungi temannya yang lain dan tidak meninggalkan kami begitu saja di sana," kata Marion.
"Musim Natalan ini pasti akan banyak pengguna Uber yang membawa ham. Kita punya keyakinan masing-masing tapi saya rasa ini sudah konyol," ujarnya seperti dikutip The Leader.
Marion juga menyebutkan bookingannya seharga 10 dolar untuk trip yang dicancel malam itu ternyata tetap dipotong dari kartu kreditnya.
Kebijakan non diskriminasi yang tertera di website Uber dan diakses ABC Indonesia menyebutkan, pengemudi tidak boleh menolak penumpang atas dasar karakteristik termasuk ras, agama, kebangsaan, disabilitas serta orientasi seksual seseorang.
Pasangan pensiunan di Melbourne, Marion dan Peter Archibald, mengaku mengalami perlakuan dikriminatif dari seorang supir Uber yang menolak mengangkut mereka karena membawa daging babi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Komplotan Perampok Terbongkar Setelah Satu Pelaku Ingat Orang Tua Sakit
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam