Bawa Peluru, Warga AS Ditahan
Sabtu, 19 Juli 2014 – 06:01 WIB
Sejak 2011, pemerintah Pakistan memang memperketat penjagaan di bandara. Itu seiring dengan rangkaian krisis yang melanda negara tersebut karena serangan AS di Pakistan untuk membunuh pimpinan Al Qaeda Osama bin Laden.
Pakistan menganggap tindakan itu sebagai penghinaan terhadap kedaulatan bangsa mereka. Hingga saat ini, muncul sikap sentimen anti-Amerika di Pakistan.
Sentimen tersebut kian diperparah ketika kontraktor CIA Raymond Davis membunuh dua warga Pakistan pada 2011. Davis berdalih, dia yakin dua orang tersebut akan merampoknya.
Karena kejadian itu, hubungan kedua negara kembali renggang. Davis baru dibebaskan setelah membayar uang kompensasi diat kepada keluarga korban. (AFP/sha/c23/tia)
ISLAMABAD – Pasukan Keamanan Bandara (ASF) Pakistan kembali menahan warga Amerika Serikat (AS) yang mencoba terbang dengan membawa senjata
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bus Wisata Masuk Jurang, 19 Penumpang Tewas, Sopir Selamat
- Joe Biden Larang Pabrik Baja Amerika Dijual ke Perusahaan Jepang
- Ekonomi Vietnam Makin Maju, Hanoi Jadi Kota Paling Tercemar di Dunia
- Mantan Presiden Amerika Meninggal Dunia, Palestina Ikut Berduka
- 179 Orang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel
- Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korsel