Bawa Preman Tetap Dipalak, Hantu Pocong Diserang
Ada yang menyanggupi. Bahkan senang dengan tawaran itu. Tapi ada pula preman yang rakus, higga tetap meminta jatah bayaran untuk uang keamanann pada Agus.
“Mau gimana, namanya juga usaha ya kita kasih semampu kita,” tuturnya.
Kalau tidak dituruti, khawatirnya mereka buat onar. Seperti pengalaman saat manggung di Lombok Tengah. Acara hiburan pasar malam rakyat terpaksa dihentikan sebelum Agus balik modal.
Saat itu untuk memeriahkan acaranya, Agus menyewa artis lokal. Kantongnya sampai terkuras Rp 10 jutaan untuk mendatangkan dua artis kodang Lombok.
“Tapi tiba-tiba panggung ricuh, aparat tidak berhasil menenangkan para pengunjung. Terpaksa di-cut (dihentikan) dan acara pasar malam dihentikan, meski belum balik modal,” kenangnya.
Kejadian tak kalah menggelikan dan tragis yang dialami para penghibur arena pasar malam rakyat ini, terjadi di salah satu stan Rumah Hantu.
Untuk memberi kesan hantu lebih hidup, Agus meminta pemain rumah hantu adalah orang. Bukan hanya boneka yang dimake up horor.
“Tapi masyarakat di sini ini aneh, kalau takut pasti mukul,” ujarnya.
MEREKA perantau dari Pulau Jawa, secara berombongan. Mencari nafkah hingga pelosok-pelosok desa seantero Nusantara. Kerap dipuja, tapi tak jarang
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408