Bawa Uang Sampai Tas Jebol
Senin, 11 Januari 2010 – 16:31 WIB
Salah satu wakil Ketua DPRD saat Daeng meimpin DPRD Natuna, M Jamil, mengungkapkan bahwa karena kendala transportasi maka DPRD Natuna mengalami kesulitan untuk membiayai kunjungan kerja. Menurut Jamil, kekurangan itu selalu ditutup oleh Daeng. Namun Saat majelis hakim menanyakan tentang asal uang, Jamil mengaku tidak tahu.
Sementara Ibnu Hajar mengaku pernah menanyakan asal uang yang selalu dibawa dan dibagi-bagikan oleh Daeng. Namun menurut Ibnu Hajar, Daeng meminta agar uang itu diterima saja. “Sempat kami pertanyakan jangan-jangan (uang) simpanan. Tapi dijawab (Daeng) sudahlah pakai saja dulu. Itu dana perjuangan,” ujar Ibnu menirukan permintaan Daeng.
Meski demikian para saksi mengakui bahwa usaha memperjuangkan DBH Migas yang dipelopiri Daeng itu membuahkan hasil. Seharusnya berdasarkan SK Menteri Keuangan DBH Migas untuk Natuna Cuma Rp 43 miliar. Namun setelah Natuna ditetapkan sebagai daerah penghasil, penerimaan DBH melonjak menjadi Rp 169 miliar.
Zulkarnaen pun membela kiprah Daeng itu. ”Peningkatan tidak cuma dirasakan masyarakat Natuna, tetapi seluruh Kepri. Hasilnya kantor Bupati yang permanen, Masjid Agung yang megah, jalan, air dan transportasi lancar,”beber Zulkarnaen.
JAKARTA – Selalu ada kesaksian menarik dalam persidangan dugaan korupsi dana intensifikasi Bagi Hasil Migas pada APBD Natuna Tahun 2004 dengan
BERITA TERKAIT
- Pernyataan Presiden Prabowo Bikin Penasaran Guru Honorer Non-Sertifikasi
- 5 Berita Terpopuler: Tidak Seluruh Honorer Lulus PPPK, Ada yang Cawe-Cawe, Dinilai Sangat Merusak
- Menteri Lingkungan Hidup Minta TPA Setop Pakai Sistem Open Dumping
- Koalisi BEM Banten Serukan Tolak Upaya Said Didu Mengadu Domba terkait PIK 2
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Kasus Korupsi di Kemenhub, KPK Menahan 3 Ketua Pokja Proyek DJKA