Bawa Urusan Demokrat ke Istana, SBY Dianggap Tak Beretika
Jumat, 19 April 2013 – 14:55 WIB
JAKARTA - Beberapa waktu lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar konferensi pers di Istana Kepresidenan guna menanggapi batalnya Yenny Wahid bergabung dengan Partai Demokrat. Tindakan SBY ini menuai kritik karena sang presiden dianggap telah mencampuradukkan tugasnya sebagai kepala negara dan sebagai pemimpin partai.
"Nggak etis lah, masa presiden ngomongin urusan partainya di Istana. Itu Istana Negara bukan istana keluarga," ujar Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Didik Supriyanto usai acara diskusi media di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).
Menurut Didik, tindakan SBY ini bisa menjadi contoh yang tidak baik bagi anak buahnya. Dikhawatirkan para menteri akan menggunakannya sebagai pembenaran untuk melakukan hal yang sama.
Selain itu, lanjutnya lagi, tindakan ini dapat menjatuhkan wibawa SBY di mata bawahannya dan masyarakat. Pasalnya, tindakan SBY bertolak belakang dengan perkataannya selama ini yang menekankan bahwa kepentingan partai tidak boleh menggangu tugas negara.
JAKARTA - Beberapa waktu lalu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menggelar konferensi pers di Istana Kepresidenan guna menanggapi batalnya Yenny
BERITA TERKAIT
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Pakar Tata Negara: MK Jangan Mau Diintervensi
- DPR Mengesahkan RUU BUMN Saat Akhir Pekan, Dasco Ungkap Alasannya
- Anggota DPR Merespons Laporan Dugaan Pemerasan Petugas Imigrasi Kepada 44 WNA China
- Fraksi PDIP DPRD Jakarta Sebut Penundaan Pelantikan Pram-Rano Karno Rugikan Masyarakat
- Bertemu Dino Pati Djalal, Eddy Soeparno Ajak FPCI Dukung Diplomasi Iklim Prabowo
- Kunjungi Palembang, Lita Machfud Soroti Angka Tidak Sekolah Sumsel yang Tinggi