Bawang Merah Enrekang Siap Penuhi Kebutuhan Nasional di Tengah Kenaikan Harga
“Setelah Lebaran kemarin, sejumlah pengusaha bawang merah Enrekang telah kirimkan pasokan 200 ton untuk suplai wilayah Jawa," ungkap Kasmidi.
Bahkan, kata Kasmidi, saat ini bawang merah Enrekang sudah mulai masuk Pasar Induk Keramat Jati (PIKJ), tetapi diproses rogol dulu di Demak dan Brebes untuk efisiensi biaya pemrosesan.
Lahan bawang merah petani binaan Kasmidi sendiri saat ini terpantau tertanam seluas 100 hektare, dan diproyeksikan untuk memasok wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Diketahui, bawang merah yang dikirimkan ke luar Sulawesi masih dalam bentuk konde kering panen atau sekitar 10-12 hari setelah panen untuk kemudian dilakukan perogolan di daerah tujuan sebelum didistribusikan ke pasar retail.
Pasalnya untuk pengiriman ke wilayah Jawa saja membutuhkan waktu selama 2 hari, sedangkan untuk Papua bisa mencapai 4-5 hari.
Di tempat terpisah, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Andi Muhammad Idil Fitri mengungkapkan kondisi bawang merah nasional masih aman hingga Mei 2024.
Produksi nasional masih dapat didukung dari wilayah sentra di luar Jawa, seperti Solok, Bima dan Enrekang.
Berdasarkan perkiraan produksi dan neraca nasional, stok kumulatif bawang merah sampai Mei 2024 masih surplus.
Bawang merah Enrekang sudah mulai masuk PIKJ dan siap memenuhi kebutuhan nasional
- Petani Humbang Hasundutan Berhasil Kembangkan Bawang Merah dari Biji, Hasilnya Luar Biasa
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- Dukung Ketahanan Pangan, Kementan Bagikan Ribuan Benih Buah di CFD Bekasi
- Dukung Swasembada Pangan, DPR Usul Agar Litbang Pertanian Kembali di Kementerian
- Inflasi November Naik, Harga Bawang Merah Punya Andil
- Rakor Oplah di Sulsel, Plt Dirjen Hortikultura Tekankan Pentingnya Pergerakan Cepat