Bawaslu Ajak Nelayan Pangandaran Tegas Menolak Politik Uang dan Awasi Pilkada 2024
jpnn.com, PANGANDARAN - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengajak kelompok nelayan di Pangandaran, Jawa Barat untuk bersama-sama mengawasi jalannya pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty mengungkapkan salah satu hal yang paling penting dilakukan bersama adalah tegas menolak politik uang.
Lolly menyerukan setiap warga Pangandaran apapun profesi dan latar belakangnya adalah pemilik Pangandaran sehingga dia menilai rugi jika masyarakat tidak turut serta mengawasi proses Pilkada 2024.
"Kita semua adalah warga negara yang suaranya ketika masuk TPS sama seperti bupati, sama seperti presiden, tidak ada yang lebih rendah atau tinggi. Suara kita semua utuh tidak setengah atau separuh," tegas Lolly dalam Forum Warga yang digelar Bawaslu Pangandaran di Cagar Alam Pangandaran, dikutip Sabtu (27/7).
Dia mengingatkan kerugian bagi warga yang tak terlibat mengawasi, karena bisa jadi calon yang bersih dan berintegritas bisa kalah apabila pelaksanaan pemilihan tidak benar.
Lolly juga memandang karena berbeda pilihan serta proses pemilihan tidak benar, sesama nelayan bisa bertengkar.
"Mari kita awasi, prosesnya (pemilihan) harus benar, pastikan hak pilih kita ada dalam daftar pemilih tetap (DPT), prosesnya harus benar sehingga siapapun yang terpilih adalah pemimpin terbaik yang dimiliki Pangandaran," pesan Lolly yang juga Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu RI.
Setelah forum ini, Lolly meminta kepada para nelayan yang hadir untuk tidak sungkan berdiskusi dengan para pengawas pemilu di Pangandaran.
Ini pesan penting Anggota Bawaslu Lolly Suhenty saat menghadiri Forum Warga yang digelar Bawaslu Pangandaran di Cagar Alam Pangandaran
- Kapan Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Hasil Pilkada? Ketua KPU Bilang Begini
- Berkat Kekompakan TNI-Polri, Pengamanan Pilkada Siak Jadi Role Model di Riau
- KPU Sukabumi Ungkap Penyebab Turunnya Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024
- Ray Rangkuti: Kepala Daerah Terpilih Minimal Jangan Korupsi
- Selisih Suara Tinggi, MK Tetap Berpeluang Analisis Gugatan Risma-Gus Hans
- Prabowo Sebut Pilkada Mahal, Sultan: Sistem Politik Kita Perlu Disempurnakan