Bawaslu Anggap Kasus Obor Rakyat Pidana Umum
jpnn.com - JAKARTA -- Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Muhammad menegaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Markas Besar Kepolisian RI, terkait kasus Tabloid Obor Rakyat yang dianggap melakukan kampanye hitam terhadap calon presiden Joko Widodo.
"Terutama perkembngan terakhir ada orang-orang yang mengaku secara terbuka terlibat, dan akan bertanggung jawab itu akan gali lebih dalam lagi," kata Muhammad di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Minggu (15/6).
Hanya saja, dia belum berani menyimpulkan kasus ini masuk pidana pemilu atau pidana umum.
Alasannya, Bawaslu masih akan dikoordinasikan dengan Polri. "Kalau menurut kami itu termasuk pidana umum," katanya.
Karenanya, menurutnya, Polri sebenarnya tidak harus menunggu rekomendasi Bawaslu kalau memang bisa dijerat dengan pasal pidana umum. "Misalnya penistaan, penghinaan," katanya.
Karenanya, Muhammad berharap koordinasi Bawaslu-Polri bisa menemukan titik temu. Terutama penertiban terhadap pelanggaran seperti itu.
"Kalau memang itu pelanggaran pemilu kami akan memeriksa dulu kemudian akan menyerahkan kepada penyidik (Polri)," katanya. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Muhammad menegaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Markas Besar Kepolisian RI,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Riyono Komisi IV: Kenaikan PPN Bertentangan dengan Spirit Ekonomi Pancasila
- Legislator Golkar Minta Pemerintah Tolak Investasi Starlink, Ini Alasannya
- KPK Didesak Dalami Info Pertemuan Abdul Gani Kasuba dan Anak Komisaris Mineral Trobos
- Kutuk Aksi Carok di Sampang, Kiai Nasih Dorong Proses Hukum yang Cepat
- Pj Gubernur Sumut Jajaki Kerja Sama Pendidikan dan Perdagangan dengan Jepang
- Forum Kiai Jakarta Sebut Pernyataan Suswono Bukan Penistaan Nabi Muhammad