Bawaslu: Daerah Pegunungan Sulit Dijangkau
Menghadapi yang demikian diakui prosesnya sangat panjang. Dirinya menghadapi 30 anggota DPRD yang menurutnya masalahnya sangat luar biasa.
“Meski partai politik sudah mengintruksikan memilih seseorang namun masing-masing anggota mempunyai kepentingan individu sendiri-sendiri," ungkapnya.
Selepas mengikuti Pilkada lewat DPRD, Asman menyebut dirinya ikut Pemilu Legislatif pada tahun 2004. Pada masa itu diakui perilaku pemilih belum seperti saat ini yang sudah biasa mengikuti Pemilu. "Pada masa itu masyarakat belum banyak terlatih," ungkapnya.
Dari semua proses Pemilu, mantan Menteri PAN dan RB itu mengakui proses yang ada menuju kedewasaan publik yang baik.
"Yang berorientasi kepada uang tak banyak sehingga menghasilkan kepala daerah yang bisa dipertanggungjawabkan," ucapnya.
Proses Pilkada yang positif diakui tak hanya itu, menurut pria asal Batam, Kepri, Pilkada langsung menghasilkan kepala daerah yang mendunia. "60 persen kepala daerah juga mempunyai kinerja yang baik," ujarnya.
Dirinya berharap agar proses yang baik ini jangan dibawa mundur. "Sekarang kita harus konsentrasi pelaksanaan," harapnya.
Dia mendorong agar Bawaslu diperkuat. "Saya berharap perjalanan yang panjang ini disempurnakan," ujarnya.
Anggota MPR dari Fraksi Partai Demokrat, Achmad M.Si, mengatakan ada dua masalah dalam persoalan Pilkada serentak yang akan digelar tahun 2020.
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim
- MPR & ILUNI FHUI Gelar Justisia Half Marathon, Plt Sekjen Siti Fauziah Sampaikan Ini
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- Pesan Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono ke Generasi Muda, Ada 3 Poin Penting
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan