Bawaslu Diminta Awasi Juga Buzzer Pasangan Calon
jpnn.com - JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR Ahmad Baidowi mengatakan, tim sukses dunia maya atau cyber corps atau buzzer media sudah terbelah sebelum adanya tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017.
Menurut Baidowi, sebelum kandidat mendaftarkan diri secara resmi di KPUD DKI Jakarta, para buzzer sudah bertarung.
"Misalnya di DKI Jakarta, belum resmi calon itu sudah terbelah. Ada pro dan kontra," kata Baidowi saat dialog pentas pilkada bertajuk Pembentukan Opini Melalui Media Sosial dan Survei, Senin (26/9) di Jakarta.
Menurut dia, hal itu bisa berimbas pada dunia nyata yang akhirnya membuat publik pun terbelah dalam mendukung pasangan calon. Namun, ia bersyukur karena di Jakarta hal itu bisa berkurang setelah munculnya tiga pasangan calon.
"Kalau (calon) dua, polarisasi seperti pemilihan presiden akan berlanjut," kata politikus Partai Persatuan Pembangunan ini.
Lebih lanjut Baidowi mengatakan, persoalan pengaturan sosial media sebenarnya sudah diatur dalam peraturan KPU. Namun, Baidowi sempat mempersoalkan bagaimana mengantisipasi medsos yang bukan milik relawan atau tim sukses.
Lalu, ia juga menyampaikan, bagaimana mengawasi buzzer di luar yang resmi itu. "Yang diatur KPU cuma medsos resmi," ujarnya.
Karenanya Baidowi berharap agar KPU dan Bawaslu tidak hanya fokus pada akun resmi. Sebab, kata dia, tidak mudah untuk mengetahui apakah akun yang tak resmi itu datang dari tim calon atau lawan. "Itu tidak mudah mengawasinya," tegasnya.
JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR Ahmad Baidowi mengatakan, tim sukses dunia maya atau cyber corps atau buzzer media sudah terbelah sebelum adanya
- Hasil Pilkada 8 Daerah dengan Calon Tunggal Digugat ke MK, Pertanda Apa?
- Banyak Banget, Ada 312 Hasil Pilkada yang Digugat ke Mahkamah Konstitusi
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Prabowo Subianto jadi Teladan Masyarakat untuk Gigih Berjuang Capai Mimpi
- DPP PPP Peringati Hari Ibu dengan Beri Santunan ke Anak Yatim Piatu
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi