Bawaslu Diminta Awasi Kampanye Hitam
Selasa, 23 Juni 2009 – 18:59 WIB

Bawaslu Diminta Awasi Kampanye Hitam
JAKARTA -- Anggota Tim Kampanye Nasional pasangan capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, Ramadhan Pohan berharap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mampu bersikap adil terhadap ketiga pasang capres yang saat ini tengah melaksanakan kampanye di berbagai pelosok tanah air. "Terutama terhadap berbagai kegiatan black campaign yang dilakukan oleh tim sukses dan relawan masing-masing pasangan capres, karena black campaign itu bisa mencederai proses demokrasi yang selama ini sedang berjalan," kata Ramadhan Pohan, di Jakarta, Selasa (23/3). Di tempat terpisah, pengamat ekonomi yang juga Pakar Property dari Pusat Study Property Indonesia, Panangian Simanungkalit, menegaskan bahwa pelaku ekonomi tidak akan terpengaruh dengan isu-isu klenik dalam proses investasi. "Isu klenik sangat tidak rasional karena itu tidak ada alasan bagi saya untuk terpengaruh dengan hal-hal yang bernuansa klenik yang dikemas dalam bentuk apapun. Sebagai manusia yang diberi akal oleh Tuhan, saya lebih meyakini hukum kausalitas," tegasnya.
Praktek black campaign, lanjut Ramadhan, merupakan substansi yang harus selalu di monitor oleh Bawaslu. Terutama yang telah disebar melalui media seperti spanduk, poster, buku, orasi, dan pamflet serta media masaa. "Jika terdapat unsur-unsur yang tidak sehat bagi kehidupan dan perkembangan demokrasi, Bawaslu harus segera memintakan pertanggungjawaban para pihak," desak Ramadhan.
Menjawab pertanyaan terkait rencana peluncuran buku karya Ridwan Saidi berjudul "Bencana Bersama SBY", Rabu (24/3) di Jakarta, Ramadhan Pohan kembali menegaskan bahwa itu sepenuhnya wewenang Bawaslu untuk menilai apakah buku yang akan diluncurkan itu masuk dalam kategori black campaign atau tidak. "Terserah Bawaslu, apakah mereka mau melaksanakan aturan main secara konsisten atau tidak. Dalam konteks kampanye, saya tidak punya kapasitas untuk mengomentari substansi buku dimaksud," tegas Ramadhan, yang juga Anggota DPR terpilih periode 2009-2014 itu. Jika dicermati dari sisi dimensi waktu dan ruang, lanjut Ramadhan, sudah ada indikasi bahwa peluncuran buku "Bencana Bersama SBY" itu sarat dengan muatan dan substansi politis yang menjurus ke praktek black campaign.
Baca Juga:
JAKARTA -- Anggota Tim Kampanye Nasional pasangan capres Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono, Ramadhan Pohan berharap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
BERITA TERKAIT
- Irving Siap Cabut Gugatan PSU Pilkada Siak yang Diajukan Wakilnya di Sidang Perdana
- Hari Kartini, Widya Desak Pemulihan Hak Perempuan eks Pemain Sirkus yang Dieksploitasi
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo
- Komisi III Berikan Ruang eks Pemain Sirkus dengan Pengelola Taman Safari Duduk Bersama
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul MPR Ganti Gibran, Deddy PDIP Semringah
- Muncul Usulan Copot Menteri Terafiliasi Jokowi, Legislator PDIP: Berarti Ada Masalah