Bawaslu DKI Tempatkan Seorang Pengawas di TPS
jpnn.com - jpnn.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta akan menempatkan seorang pengawas di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS) pada 15 Februari mendatang.
"Untuk pengawas di TPS, sudah dibentuk. Itu sebanyak 13.023 orang, semua sudah dilantik. Teman-teman tersebut merupakan pengawas yang resmi, ada SK-nya," ujar Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti di kantornya, Sunter, Jakarta Utara, Rabu (7/2).
Menurut Mimah, saat bertugas pengawas di masing-masing TPS wajib mendokumentasikan pelaksanaan pemungutan suara.
Paling tidak harus mengambil gambar proses pemungutan suara maupun hasil perhitungan suara nantinya.
"Jadi semuanya harus mengambil gambar. Ini bagian dari strategi. Kalau pun nanti secara teknis ada problem, tapi kami harap semua petugas di TPS dapat mengambil gambar. Kami akan minta kepada panitia di TPS memberi kesempatan pada petugas kami untuk mendokumentasikan," ucap Mimah.
Nantinya hasil laporan dari para pengawas kata Mimah, akan langsung diunggah ke laman Bawaslu pusat.
"Tapi juga jangan sampai mereka sibuk upload. Jadi selesaikan dulu tugasnya, di TPS dan menyampaikan formulir C1 itu ke PPL (pengawas pemilu lapangan). Datanya harus mereka serahkan ke PPL. Nanti diakumulasikan di kecamatan. Nanti diambilnya secara berjenjang, dikumpulkan datanya," pungkas Mimah.(gir/jpnn)
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) DKI Jakarta akan menempatkan seorang pengawas di masing-masing tempat pemungutan suara (TPS) pada 15 Februari mendatang.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Pilgub Jakarta 2024, Bawaslu DKI Tangani 13 Laporan Termasuk Kasus Dugaan Politik Uang
- Siap Menangkan RIDO jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, PP DKI Ajak Anak Muda Gunakan Hak Suara
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Mahasiswa Minta Masyarakat Tolak Praktik Politik Uang pada Pilkada Serentak 2024
- Benny Sabdo: Bawaslu DKI Gelar Patroli Pengawasan Politik Uang
- Anies Dukung Pramono – Rano Karno, Brando Susanto: Jakarta Jadi Contoh Demokrasi yang Sejuk