Bawaslu: DPS Pilpres Masih Bermasalah

Bawaslu: DPS Pilpres Masih Bermasalah
Bawaslu: DPS Pilpres Masih Bermasalah
JAKARTA- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan kekecewaannya terhadap proses pengumuman Daftar Pemilih Sementara (DPS) pilpres yang sudah dilakukan sejak 11 hingga 17 Mei 2009. Ketua Bawaslu Nur Hidayat Sardini memperkirakan, persoalan kisruh Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada pemilu legislatif lalu bisa terulang lagi pada DPT pilpres mendatang.

 

Dia menyatakan hal tersebut berdasar hasil pengamatan Bawaslu di sejumlah daerah. Beberapa kasus ditemukan, antara lain yang menonjol adalah masalah pengumuman DPS pilpres, yang basisnya dari DPT pileg April lalu. Pertama, DPS tidak diumumkan di tempat-tempat yang mudah terjangkau masyarakat. "DPS tidak dipasang atau diumumkan di tempat-tempat yang semestinya," ujar Nur Hidayat Sardini kepada wartawan sebelum menghadiri rapat kerja KPU, Bawaslu, Kapolri, dan Kejaksaan Agung dengan Komisi II DPR di Senayan, Senin (18/5).

 

Masalah kedua yang ditemukan Bawaslu, ada banyak DPS yang malah tidak diumumkan sama sekali kepada masyarakat. Hal ini yang kemungkinan besar nantinya bakal memicu aksi protes warga yang belum terdata. Bahkan temuan Bawaslu di Probolinggo, Jawa Timur, data DPT pileg begitu saja dinyatakan sebagai DPS pilpres dan ditempelkan di tempat-tempat tertentu.

 

Di tempat yang sama, sebelumnya KPU Abdul Aziz menyebutkan, jumlah pemilih dalam pemilu presiden (pilpres) Juli 2009 diperkirakan hanya bertambah maksimal sekitar 2 persen dibanding jumlah pemilih pada pemilu legislatif April lalu. Dengan demikian, pemilih pilpres paling banyak sebanyak 174.420.000 pemilih. Pasalnya, jumlah pemilih pileg tercatat sebanyak 171 juta warga. (sam/JPNN)

JAKARTA- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan kekecewaannya terhadap proses pengumuman Daftar Pemilih Sementara (DPS) pilpres yang sudah dilakukan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News