Bawaslu Identifikasi Pelanggaran Pilkada di Masa Coklit Data Pemilih
![Bawaslu Identifikasi Pelanggaran Pilkada di Masa Coklit Data Pemilih](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2024/07/05/koordinator-divisi-penanganan-pelanggaran-dan-data-dan-infor-yfdn.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengawasi secara ketat proses pencocokan dan penelitian data pemilih untuk Pilkada 2024 di seluruh Indonesia.
Bawaslu kini sedang melakukan identifikasi dan memetakan pelanggaran yang kemungkinan terjadi.
"Kami sudah meminta kepada jajaran kami di seluruh Indonesia, di provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan termasuk PKD (Panitia Pengawas Pemilu Kelurahan/Desa)," ujar Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Data dan Informasi Bawaslu RI Puadi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta, Jumat (5/7).
Puadi mengingatkan panitia pengawas pemilu (panwaslu) untuk selalu melakukan pengawasan melekat agar tidak terjadi pemilih yang memenuhi syarat, tetapi disimpulkan tidak memenuhi syarat dan sebaliknya oleh petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih).
Untuk itu, pengawas pemilu menurutnya penting tetap konsentrasi melakukan uji petik di lapangan.
Memastikan agar data seluruh warga sudah dilakukan pencocokan dan penelitian oleh pantarlih.
"Bahkan juga penting memastikan pantarlih hadir ke rumah penduduk memang betul-betul sebagai pantarlih, bukan sebagai orang yang disuruh oleh pantarlih (joki)," katanya.
Dalam kesempatan ini Puadi mengajak seluruh masyarakat bila mendapatkan informasi pelanggaran atau belum terdaftar dalam daftar pemilih segera melapor ke posko aduan Bawaslu setempat.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sedang mengidentifikasi pelanggaran Pilkada 2024 di masa coklit data pemilih.
- Pegadang Pasar Induk Kroya Cilacap Kompak Dukung Sudaryono Jadi Gubernur Jateng
- Murad Ismail Percaya Diri Bisa Raih 70 Persen Suara di Pilkada Maluku
- Mengejutkan! Ini Alasan PSI Lirik Deddy Corbuzier untuk Pilkada DKI
- Ribuan Relawan Tataning Bumi Mendukung Irjen Ahmad Luthfi dan Gus Nurudin Amin
- Pasangan Johannes Rettob dan Emanuel Kemong Layak Memimpin Kabupaten Mimika
- Jumlah TPS Untuk Pilkada Sultra Berkurang, Begini Alasannya