Bawaslu Ingatkan Politisasi SARA Rusak Tatanan Demokrasi
“Bawaslu berpendapat dan meyakini bahwa cek fakta merupakan pilar utama dalam membangun peradaban yang bermartabat dan menciptakan kontestasi politik dalam demokrasi yang menjadi berkualitas dan berintegritas dan terhindar dari berita hoaks dan ujaran kebencian,” ucap Bagja.
Alasannya, lanjut dia, masyarakat sebagai pemegang kedaulatan harus disuguhi berbagai macam pendidikan politik yang bertanggung jawab.
Dia menilai verifikasi dalam mengisi kualitas demokrasi sangat penting mengisi kualitas demokrasi. Namun, dalam konteks pemilihan tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri, perlu kolaborasi bersama.
“Mari terlibat aktif melakukan pengawasan melalui pengawasan partisipatif serta memperluas pendidikan politik kepada masyarakat yang benar. Laporkan kepada kami dalam hal terdapat dugaan pelanggaran pemilihan yang dalam bentuk misinformasi, hoaks, dan politisasi SARA di media sosial,” kata Bagja. (Antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengingatkan bahwa politisasi SARA, ujaran kebencian dan hoaks merusak tatanan demokrasi.
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang
- Mardiono Ajak Kader PPP Kerja Maksimal Menangkan Pilkada di NTB
- Ustaz Diyansyah Permana Ajak Umat Islam Menjaga Pilkada 2024 yang Aman-Damai
- Pj Gubernur Kalimantan Timur Tinjau Daerah Terpencil Menjelang Pilkada 2024
- KSPSI Siap Memenangkan Pramono Yang Perjuangkan UMP Terbaik
- Lolly Suhenty Serahkan Santunan Dana Kepada Keluarga Staf Bawaslu yang Wafat
- Borok Moral Persepi Terbongkar, Dewan Etik Punya Peran Ganda