Bawaslu Konsisten Mengawal Demokrasi
Oleh: Benny Sabdo- Anggota Bawaslu Provinsi Daerah Khusus Jakarta; Pengajar Pendidikan Khusus Profesi Advokat PERADI Pergerakan

jpnn.com - “Kesadaran adalah matahari, kesabaran adalah bumi, keberanian menjadi cakrawala, dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata,” WS Rendra.
Rendra memang bukan sekadar seorang penyair, ia adalah tokoh zamannya.
Dia menyuarakan apa yang dirasakan oleh siapa pun. Kata-katanya selalu menyentuh, merefleksikan pribadinya yang matang. Perjuangan mengawal demokrasi adalah pelaksanaan kata-kata.
Pengawas pemilu mesti memiliki kesadaran seperti matahari, kesabaran serupa bumi sehingga memiliki keberanian menjadi cakrawala di tengah pasang surut demokrasi.
Pada 9 April 2025, Bawaslu merayakan ulang tahun ke-17. Bawaslu konsisten mengawal demokrasi di Indonesia.
Pada kesempatan ini, saya ingin mengajukan pertanyaan kritis, apakah di usianya ke-17 tahun, Bawaslu masih relevan dan signifikan bagi demokrasi Indonesia?
Jika pemilu kita sudah berjalan dengan luber dan jurdil, barangkali Bawaslu tidak diperlukan lagi.
Namun, perlu kita ingat bahwa konsepsi dalam menata negara, menurut pelopor pemikir tata negara Montesquieu (1689-1755), perlu adanya mekanisme check and balances.
Pada 9 April 2025, Bawaslu merayakan ulang tahun ke-17. Bawaslu konsisten mengawal demokrasi di Indonesia.
- Dugaan Kecurangan, Tiga Kepala Desa Kabupaten Banggai Dilaporkan ke Bawaslu
- Paradigma Pemidanaan KUHP Nasional
- Menjelang PSU, Calon Bupati Parimo Nizar Rahmatu Dilaporkan ke Bawaslu
- PA GMNI Dorong Etika Bernegara Berbasis Pancasila untuk Atasi Krisis Demokrasi
- Konsorsium Jurnalisme Aman Desak Pemerintah Lindungi Kebebasan Pers
- Paslon dari Barito Utara Ini Disorot, KPU dan Bawaslu Diminta Bergerak