Bawaslu: Mahar Politik Merusak Segalanya
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar menilai semua yang terlibat dalam praktik mahar politik harus ditindak. Baik itu bakal calon sebagai pihak pemberi, maupun partai yang meminta mahar.
"Karena, praktik mahar politik secara tidak langsung telah merusak sistem demokrasi yang dibangun," ujar Fritz di Jakarta, Kamis (18/1).
Menurut Fritz, partai seharusnya menerapkan pendidikan politik dan pola kaderisasi secara terus menerus. Sehingga parpol memiliki calon-calon pemimpin yang mumpuni di segala lini.
"Misalnya kepala daerah, harus mampu menjadi yang lebih baik dari pejabat sebelumnya," ucapnya.
Fritz menilai, praktik mahar politik sebenarnya secara tak langsung juga merusak sistem di tubuh parpol.
Pasalnya, menghambat karier politik para kader yang tidak punya uang. Padahal, mereka selama ini sudah bekerja keras memajukan partai.
"Sistem demokrasi juga menjadi rusak, masyarakat tidak diberi kesempatan memilih tokoh yang benar-benar memiliki kualitas membangun sebuah daerah atau sebagai wakil rakyat di DPR maupun DPRD," pungkas Fritz. (gir/jpnn)
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Fritz Edward Siregar menilai semua yang terlibat dalam praktik mahar politik harus ditindak
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Kampanye di Bengkulu, Mendes Yandri Susanto Dilaporkan ke Bawaslu RI
- Bawaslu: Setiap Tahapan Memiliki Kerawanan dan Harus Diantisipasi
- Anggota Bawaslu Puadi Ingatkan Pengawas Pemilu Jaga Integritas dan Mematuhi UU
- Sekda Sumsel Hadiri Rakornas Jelang Pilkada, Ada Pesan Penting dari Ketua Bawaslu RI
- Bawaslu Minta Panwaslih Berbagi Data Hasil Pengawasan Pemilu untuk Hadapi Pilkada 2024
- Pimpin Apel Siaga Partisipatif di Perbatasan RI-Malaysia, Lolly Suhenty: Awasi Pilkada 2024