Bawaslu Minta Wewenang Coret Calon
Selasa, 11 Mei 2010 – 04:34 WIB

Bawaslu Minta Wewenang Coret Calon
JAKARTA - Pelanggaran yang dilakukan pasangan calon dalam pemilihan kepala daerah masih rawan terjadi. Namun, pelanggaran yang dilaporkan panitia pengawas (panwas) kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) di daerah tidak pernah mampu membatalkan calon yang berbuat curang. Karena itu, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) meminta kepada Komisi II DPR agar kewenangan eksekutorial itu diberikan kepada mereka. Panwas pilkada, kata Wahidah, beberapa kali menemukan pelanggaran administratif itu. Panwas merekomendasikan kepada KPU setempat untuk mencoret pasangan calon atas pelanggaran itu. Namun, banyak temuan panwas yang hanya dianggap angin lalu oleh KPU. "Selama ini pelanggaran administratif belum tentu ditindaklanjuti KPU," ujarnya.
"Kami meminta kewenangan eksekutorial untuk membatalkan calon, tentu dalam ranah pelanggaran administratif," kata Wahidah Suaib, anggota Bawaslu, di sela-sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (10/5).
Baca Juga:
Berdasar data Bawaslu, pelanggaran administratif oleh pasangan calon masih kerap terjadi. Dalam persyaratan penetapan calon, misalnya, ada saja sejumlah syarat yang tidak bisa dipenuhi. "Padahal, syarat itu wajib dipenuhi berdasar ketentuan undang-undang," kata Wahidah.
Baca Juga:
JAKARTA - Pelanggaran yang dilakukan pasangan calon dalam pemilihan kepala daerah masih rawan terjadi. Namun, pelanggaran yang dilaporkan panitia
BERITA TERKAIT
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya
- Buka Pendidikan untuk Kader Muda Golkar, Bahlil Sebut Misbakhun Sosok Pemenang
- Irving Siap Cabut Gugatan PSU Pilkada Siak yang Diajukan Wakilnya di Sidang Perdana
- Hari Kartini, Widya Desak Pemulihan Hak Perempuan eks Pemain Sirkus yang Dieksploitasi
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo