Bawaslu RI: Formulir C6 Bukan Syarat Mutlak untuk Memilih

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Puadi, menyatakan surat undangan memilih atau Formulir C6 bukanlah syarat mutlak bagi warga negara untuk memberikan suara dalam Pilkada Serentak 2024.
Dia menyebutkan formulir C6 hanya berfungsi sebagai pemberitahuan, dan alat bantu untuk mempermudah identifikasi pemilih di TPS (Tempat Pemungutan Suara).
"Namun, syarat utama untuk memilih adalah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS terkait, dan membawa KTP elektronik (e-KTP) atau dokumen identitas resmi lainnya," kata Puadi saat dihubungi, Minggu (8/12).
Puadi menegaskan warga yang tidak menerima atau kehilangan Formulir C6 tetap memiliki hak untuk memilih selama mereka memenuhi beberapa ketentuan.
Ketentuan itu ialah nama mereka harus tercantum dalam DPT, dan harus membawa e-KTP atau dokumen identitas lain yang sesuai dengan alamat TPS tempat mereka terdaftar.
"Bagi pemilih yang tidak terdaftar dalam DPT tetapi ingin menggunakan hak pilih, mereka dapat menggunakan e-KTP dan mencoblos pada waktu tertentu, biasanya antara pukul 12.00 hingga 13.00 waktu setempat, sesuai peraturan yang berlaku," lanjut dia.
Senada, Sekretaris Jenderal Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Kaka Suminta menegaskan formulir C6 bukan merupakan syarat utama untuk memilih dalam Pemilu.
Menurut dia, C6 hanya bersifat sebagai undangan, bukan penentu hak pilih.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Puadi, menyatakan surat undangan memilih atau Formulir C6 bukanlah syarat mutlak bagi warga negara untuk mencoblos
- 9 Daerah Siap Gelar PSU Pilkada, Ini Pesan dan Harapan Wamendagri Ribka
- Ada Kabar Pilkada Banggai Bakal Rusuh, Masyarakat Diimbau Jangan Termakan Isu
- Begini Klarifikasi Lucky Hakim Setelah Heboh Pelesiran ke Jepang
- Rahmat Saleh Dorong KPU Jamin Pilkada Puncak Jaya tak Lagi Membawa Maut
- 12 Orang Tewas dalam Bentrok Pilkada Puncak Jaya, KKB Terlibat
- Kemendagri Tegaskan Komitmen Dukung Kelancaran PSU Pilkada 2024 di 6 Daerah Ini