Bawaslu Terus Didesak Usut Dugaan Mahar Sandi
jpnn.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) perlu membentuk tim investigasi guna mengungkap dugaan mahar politik yang mencuat jelang pendaftaran pasangan calon presiden.
Dugaan mahar politik ini mencuat melalui kicauan Wasekjen DPP Partai Demokrat Andi Arief yang menyebut ada pemberian mahar Rp 500 miliar kepada PAN dan PKS.
Mahar diberikan untuk memuluskan langkah Sandiaga Uno maju sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto.
Pendiri Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti mendesak Bawaslu untuk melakukan investigasi atas kasus tersebut. Apalagi, pemberian mahar itu bertentangan dengan UU 7/2017 tentang Pemilu.
"Harusnya membentuk tim. Karena ada pengakuan meski pengakuan dari pihak lain," katanya kepada wartawan, Senin (13/8).
Menurutnya, pengakuan Sandi tentang pemberian mahar tersebut dengan dalih bantuan dana kampanye bisa menjadi dasar pembentukan tim investigasi. Bawaslu harus bisa menjelaskan apa yang dimaksud Sandi dengan sumbangan dana kampanye itu.
"Saya berharap bawaslu buat tim, minimal memanggil pihak terkait meminta penjelasan," tukasnya.
Berdasarkan Pasal 228 UU Pemilu, Partai politik dilarang menerima imbalan dalam bentuk apa pun pada proses pencalonan presiden dan wakil presiden. Jika terbukti menerima imbalan, partai yang bersangkutan dilarang mengajukan calon pada periode berikutnya. (ian/rmol)
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) perlu membentuk tim investigasi guna mengungkap dugaan mahar politik yang mencuat jelang pendaftaran pasangan calon presiden
Redaktur & Reporter : Adil
- Bawaslu Siapkan 7.382 Pengawas TPS Untuk Pencoblosan di Kalsel
- Pengawas TPS Diingatkan Jaga 3 Hal Penting
- Bawaslu Terima Ratusan Aduan dan Temuan Dugaan Kades Tak Netral di Pilkada 2024
- PDIP Merespons Dugaan Pengerahan Kades untuk Memenangkan Paslon di Pilgub Jateng
- Bawaslu Gerebek Pertemuan Rahasia Kades se-Jateng di Hotel Semarang
- Ribuan Pengawas TPS Sudah Mulai Bekerja Awal November