Bawaslu Umumkan Status Ratna Sarumpaet Hari Ini

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) berencana mengumumkan status laporan kampanye hitam yang diduga dilakukan aktivis, Ratna Sarumpaet. Pengumuman itu rencananya bakal disampaikan pada Kamis (25/10) hari ini.
"Yang Ratna Sarumpaet, benar nanti kami keluarkan statusnya," kata anggota Bawaslu Ratna Dewi Pettalolo saat dihubungi.
Ratna menjelaskan, pihaknya sudah mendengar sejumlah saksi ahli, terutama dari Komisi Pemilihan Umum untuk melihat kasus tersebut.
Ratna mengatakan, tanpa keterangan dari ibunda Atiqah Hasiloan itu, pihaknya sudah bisa menyimpulkan statusnya.
"Karena kami tahu posisi beliau ini kan sedang dalam tahanan, makanya kemarin kami mencoba berkonsultasi dengan Polda. Nah, ternyata kan mendapat izin. Tetapi ternyata, setelah kami ke sana kan Bu RS dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengklarifikasi," jelas dia.
Bawaslu menindaklanjuti kasus ini setelah menerima sejumlah laporan pascapengakuan aktivis Ratna Sarumpaet yang berbohong soal penganiayaan terhadap dirinya.
Salah satu yang mengadukan adalah Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf). TKN Jokowi-Ma’ruf Amin mengadukan dugaan pelanggaran kesepakatan kampanye damai dan antihoaks. (tan/jpnn)
Karena kami tahu posisi beliau ini kan sedang dalam tahanan, makanya kemarin kami mencoba berkonsultasi dengan Polda. Nah, ternyata kan mendapat izin.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Kuasa Hukum Tegaskan Agustiani Tio Harus Berobat ke China, tetapi Dihalangi KPK
- Pengamat: Pilkada Barito Utara Berjalan Baik, Sesuai Aturan yang Belaku
- Ketua KPU Barito Utara Sebut Sudah Jalankan Seluruh Aturan Pilkada
- Johanis Tanak Nilai Kewenangan DPR Evaluasi Pejabat Bertentangan dengan UU
- Datangi Komnas HAM, Agustiani Tio Laporkan Kesewenang-wenangan KPK
- Langkah KPU Barito Utara yang Tetap Ngotot Izinkan Pemilih Ilegal Mencoblos Dipertanyakan