Bawaslu Usul Dana Pemilukada dari APBN
Senin, 20 Desember 2010 – 12:15 WIB

Ketua Bawaslu, Nur Hidayat Sardini (tengah), didampingi anggota Bawaslu lainnya Agustiani Tio Fridelina Sitorus (paling kanan), Bambang Eka Cahya Widodo (kedua dari kanan), Wirdyaningsih (paling kiri) dan Wahidah Syuaib (kedua dari kiri) dalam jumpa pers di Kantor Bawaslu, Senin (20/12). Foto : Arundono Wicaksono/JPNN
JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengindikasikan dana Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dijadikan posisi tawar menawar oleh calon. Untuk menghindari praktek-praktek tawar-menawar itu, Bawaslu mengusulkan agar Pemilukada dianggarkan melalui APBN. Selain itu kata Tio, sapaan akrab Agustiani Tio Fridelina Sitorus, anggaran yang bersumber dari APBD ini tidak sesuai dengan kebutuhan Panwaslu Kada. Menurutnya, ketidaksesuaian itu terjadi karena dalam penyusunan anggaran Panwalu Kada dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) yang tidak memahami tugas Panwaslu Kada.
"Praktik yang berlangsung saat ini ada indikasi Pemilukada digunakan sebagai alat tawar menawar atau tarik ulur kepentingan peserta Pemilukada," kata anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina Sitorus kepada wartawan di Media Center Bawaslu, Jakarta, Senin (21/12). Turut pula Nur Hidayat Sardini (Ketua) dan Bambang Eka Cahya Widodo, Wahidah Suaib, dan Widyaningsih (anggota).
Baca Juga:
Agustiani Tio Fridelina Sitorus yang juga koordinator Divisi Umum dan Organisasi Bawaslu, mengatakan, keterlambatan dan pencairan anggaran Pemilukada yang bersumber dari APBD menjadi penghambat dalam pelaksanaan Pemilukada. Akibatnya banyak daerah yang sudah menjadwalkan pemungutan suara terpaksa ditunda karena anggaran terlambat dicairkan.
Baca Juga:
JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengindikasikan dana Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
BERITA TERKAIT
- Dokter Ayu Widyaningrum Raih Penghargaan Pemimpin Inklusif 2025 dalam Eksekutif Award
- GIM Dukung Kolaborasi Lintas Sektor untuk Program Peduli Thalassaemia
- Peringatkan Tak Ada Bullying di Sekolah Kehutanan, Menhut: Saya Tak Segan Pecat Pelaku
- Bikin Acara Bertema Kemandirian, KPPI: Perempuan Harus Bersama Memajukan Bangsa
- UID Gelar Kelulusan BEKAL Pemimpin 4.0, Cetak Pemimpin Muda untuk Kelola SDA Indonesia
- Sentil Perlakuan KPK terhadap Agustiani Tio, Hasto: Ini Tidak Manusiawi!