Bawaslu Usul Pencoretan Lima Rekanan KPU
Jumat, 22 Mei 2009 – 10:43 WIB

Bawaslu Usul Pencoretan Lima Rekanan KPU
JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tak ingin keterlambatan distribusi logistik terulang pada pemilu presiden (pilpres). Karena itu, mereka mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengevaluasi semua perusahaan penyedia logistik dan tidak melibatkan mereka yang terbukti tidak profesional. KPU, kata Agustiani, sebenarnya juga turut andil dalam melakukan kesalahan. Mereka tidak melakukan prakualifikasi tender untuk mengecek kelayakan. Akibatnya, beberapa perusahaan yang mestinya tak ikut mengerjakan tender memaksakan diri bergabung.
"Pelaksanaan pemilu legislatif tidak bisa optimal karena persoalan logistik. Mulai tertukarnya surat suara, distribusi telat, hingga kualitas surat suara yang jauh dari ideal," kata anggota Bawaslu Agustiani Tio di Kantor Bawaslu kemarin. Turut hadir dalam acara itu anggota Bawaslu Wirdianingsih dan sejumlah anggota LSM yang tergabung dalam Independent Monitoring Organization (IMO).
Baca Juga:
Menurut Agustiani, permasalahan tersebut benar-benar menyebabkan pelaksanaan pemilu terganggu. Dia mencontohkan, kasus tertukarnya surat suara. "Akibatnya, KPU terancam tindak pidana serius karena menghalangi hak pilih dan keterpilihan caleg karena mengesahkan surat suara tertukar. Itu diawali dari distribusi yang bermasalah dari perusahaan percetakan," katanya.
Baca Juga:
JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tak ingin keterlambatan distribusi logistik terulang pada pemilu presiden (pilpres). Karena itu, mereka
BERITA TERKAIT
- Geram dengan KPK, Megawati: Siapa yang Memanggil Kamu Hasto?
- Setelah Sengketa Pilpres 2024, MK Bersiap Menyidangkan PHPU Pileg
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa
- MK Anggap Tidak Ada Keberpihakan Presiden terhadap Prabowo-Gibran
- KPU Bakal Umumkan Hasil Rekapitulasi Setelah Waktu Berbuka
- KPU Upayakan Rekapitulasi Nasional Rampung Sebelum 20 Maret