Bawono Kumoro Sebut Narasi Prabowo sebagai Cawapres Sangat Aneh

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai narasi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai cawapres aneh.
Ia mengatakan statement Presiden Joko Widodo seakan diputar seolah menyebut Ketua Umum Partai Gerindra itu direkomendasikan jadi cawapres Ganjar Pranowo.
Padahal, Jokowi menyebut baik Ganjar maupun Prabowo akan menemukan cawapresnya masing-masing.
"Kalau dicermati secara lebih seksama, presiden dalam momen itu tidak mengatakan nama Prabowo Subianto cocok sebagai bakal calon wakil presiden bagi Ganjar," ujar Bawono.
Bawono menambahkan, narasi Prabowo yang diposisikan sebagai cawapres serasa sangat aneh. Sebab, saat ini elektabilitas Prabowo lebih unggul dibanding Ganjar, dan capres dari Partai Gerindra ini juga telah berpengalaman mencalonkan diri pada Pilpres 2014 dan 2019.
"Merupakan hal sangat aneh dan juga tidak baik dari segi kepantasan dan juga gengsi politik, apabila setelah maju sebagai calon presiden dalam dua pemilihan presiden terdahulu lalu kemudian maju sebagai calon wakil presiden di pemilihan presiden mendatang," tegas Bawono.
Prabowo pada Sabtu lalu bersilaturahmi Idulfitri 1444H ke kediaman Jokowi di Solo. Prabowo bersama putranya Didit Hediprasetyo disambut oleh Jokowi, Ibu Negara Iriana, Gibran Rakabuming, dan Kaesang Pengarep.
Sebelum menerima kedatangan Prabowo, Jokowi sempat menemui wartawan usai salat Idulfitri dan membahas pencalonan Ganjar sebagai calon presiden PDIP.
Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai narasi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai cawapres aneh.
- Peneliti BRIN Dorong Publik Mendukung Agenda 'Bersih-Bersih' di Era Prabowo
- Blusukan di Bekasi, Prabowo Buka Puasa Bareng Korban Banjir
- Konon, Kopdes Merah Putih jadi Upaya Revolusioner Demi Menguatkan Ekonomi Rakyat
- Bersepatu Bot, Prabowo Datangi Korban Banjir di Bekasi, Lihat
- Prabowo Penuhi Unsur Keterbukaan saat Bertemu Konglomerat, Beda dengan Jokowi yang Tertutup
- Seskab Teddy Naik Pangkat, SETARA Singgung Potensi Kecemburuan Pamen TNI