Bayang-bayang Tapering Off The Fed Masih Menghantui Rupiah
jpnn.com, JAKARTA - Sentimen pengurangan stimulus atau tapering off oleh bank sentral AS The Fed dinilai masih akan menghantui nilai tukar (kurs) rupiah.
Namun, pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu (25/8) berpeluang menguat.
Rupiah dibuka melemah 17 poin atau 0,12 persen ke posisi Rp 14.410 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.393 per USD.
Ariston mengatakan nilai tukar rupiah mungkin masih bisa menguat lagi hari ini terhadap USD dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko.
"Dengan persetujuan penuh vaksin Pfizer, kekhawatiran pasar terhadap penularan virus Delta mereda dan ini mendukung sentimen pasar terhadap aset berisiko. Indeks saham Asia juga terlihat menguat pagi ini," ujar Ariston, di Jakarta, Rabu.
Menurut Ariston, pasar saat ini masih mewaspadai isu tapering bank sentral AS yang bisa mendorong penguatan USD.
Selain itu, pasar menantikan event tahunan The Fed di Jackson Hole AS.
"Akan ada pernyataan atau komentar Gubernur The Fed Jerome Powell terkait kebijakan tapering off ke depan," katanya.
Pengamat pasar Ariston Tjendra menyebut penguatan rupiah Rabu pagi dibayangi isu tapering off The Fed.
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Rupiah Melemah Lagi, Misbakhun: Tidak Ada Hubungannya dengan Penggeledahan KPK di Kantor BI
- Gandeng ASDP, BI Perkuat Distribusi Rupiah sampai ke Pelosok Negeri
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Sentimen Negatif Trump Bikin Rupiah Hari Ini Ambrol 62 Poin