Bayar Dua Kepala Korban Konflik Rp 1,99 Miliar
"Ke depan itu jangan lagi terulang hal tersebut. Lebih baik uang itu untuk kepentingan anak sekolah dan memperbaiki kehidupan," ujar Elminus.
Diharapkan, mulai hari ini sampai seterusnya, tidak lagi ada perang antarsuku.
Apalagi, penyebab perang itu adalah masalah perempuan, pencurian, dan miras.
"Pembayaran kepala untuk uang susu Rp 680 juta tahap pertama sudah dilakukan. Kemudian Rp 800 juta. Totalnya Rp 1,480 miliar, belum termasuk lima kulit bia Rp 510 juta. Masih tambah lima ekor babi sehingga total keseluruhan Rp 1,99 miliar," ujar Elminus yang juga tokoh adat.
Sementara itu, Kapolsek Kuala Kencana Iptu Junan Plitomo berpesan kepada masyarakat agar tidak lagi ada perang dan jangan lagi ada korban karena perang, terutama di Jayanti.
Kapolsek berharap tidak lagi ada yang mengonsumsi minuman keras. Sebab, itu pemicu perkelahian dan laka lantas.
Seusai pembayaran, kedua kelompok maupun keluarga korban kembali ke Kwamki Narama. (rex/c10/ami/jpnn)
Kampung Bioka Kencana menyelenggarakan acara pembayaran denda adat atas penyelesaian bayar kepala dua korban konflik antarsuku, yakni Didimus Hagabal
Redaktur & Reporter : Natalia
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong